Minggu, 30 Oktober 2016

SEBUAH pesan masuk ke Black Berry Massangger (BBM) saya. Isinya adalah foto jadul yang lokasinya berada jauh dari Aceh, di Camp Tajura, Tripoli, Libya.

Belasan orang berpakaian loreng ala timur tengah berdiri rapi. Di sudut paling kanan, berdiri seorang bertubuh gagah, baju loreng yang dipakainya tampak berbeda dengan belasan pria lain di foto itu. Entah kenapa, sontak saja ingatan saya kembali ke masa lalu. Masa ketika perang Aceh masih bergejolak.

Ceritanya begini.

Suatu hari awal tahun 2001 silam. Beberapa lelaki berbaju kaos hitam dan bercelana loreng asik duduk santai. Meraka lelah. Wajar saja, sejak pukul 06.00 WIB tadi mereka digembleng latihan rutin di Markas Komando Piranha, di sebuah kawasan pedalaman Nisam, Aceh Utara. Saat itu, Camp Piranha dipimpin langsung oleh Panglima TNA Muzakir Manaf atau Mualem.

Seperti hari-hari biasa, usai latihan militer, para pejuang di Camp Piranha bergegas menuju sungai, membersihkan diri. Beberapa lainnya juga menyiapkan makan siang, membersihkan tempat tidur dan membersihkan senjata. Mereka dipandu langsung oleh senior-senior Komando Piranha seperti Nizar Muhammad atau Nek Dan, Muhktar alias Ableh, Abdul Hadi atau Adi Gondrong, atau, Pakeh, Gure Nasir dan alm Kawaket.

Saya terbilang prajurit baru yang dikirim dari Sagoe untuk menimba ilmu militer di Komando Piranha. Siang itu, bersama 30 orang rekan lainnya saya sedang menikmati teh tarik buatan alm Tgk Dun, juru masak terkenal di Komando Piranha. Ada juga roti tawar bermerek Unibis. Ini adalah makanan khas kami sehari-hari, pasukan didikan Manoek Meu Aneuk atau alm Ahmad bin Rasyid alias Ahmad Kandang. Kami duduk bercengkrama, di tengah belantara hutan yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan.

Tiba-tiba saja, sebuah Mobil TAF Rocky berwarna biru gelap merengsek ke areal markas. Kami siap siaga, tapi tak ada satupun yang bereaksi, karena tentu itu bukan musuh. Jika itu musuh, tentu pasukan regu piket akan menghajar habis-habisan mobil biru gelap itu. Begitu mobil berhenti, ketegangan kami pecah menjadi tawa. “ha.. ha..ha..ha..ha…” ternyata bukan musuh.

“Gedubakk!” suara hentakan pintu mobil seolah perintah yang menghentikan tawa. Suasana tegang, tingkah kami kaku begitu sosok laki-laki tinggi besar itu turun dari mobil. Dia adalah Muzakir Manaf atau biasa kami sapa Syech, kadang juga Mualem, Panglima Tentara Nanggroe Aceh (TNA).

“Assalamualaikum..,”

“Waalaikumsalam,” jawab kami dengan nada tegang.

Kami benar-benar tak menyangka, Mualem hari itu akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke markas Komando Piranha. Tanpa basi-basi, usai mengucap salam, Mualem bergegas menuju ke arah sungai. Di sana, beberapa orang senior kami sedang asyik mandi.

“Hoy! Ureung droneuh jak keunoe mandum!” bentak Mualem. Di saku celana kanannya, ada sepucuk pistol FN Six Soer berbalut plastik hitam.

Bagah! Bareh dikeu lon!”

Delapan orang yang sedari tadi asyik mandi di sungai buru-buru menuruti perintah Mualem. Ia menanyakan apa yang sedang dilakukan prajuritnya itu di sungai. “Kami mandi dan ambil air wudhu untuk Zuhur,” jawab beberapa dia antara mereka.

Puejuet mirah that aneuk mata! Sudah berapa jam kalian mandi?”

“Baru 20 menit, Mualem,” jawab salah seorangnya.

“Lalu apa yang ada di celana dalammu itu?!”

Sejenak suasana hening. Tak ada yang berani menjawab. Mualem memelototi satu persatu pasukannya yang bertelenjang dada itu. Beberapa saat kemudian salah seorang diantara mereka akhirnya menjawab pertanyaan Mualem. “Ga..ga..gaa..ganja Mualem…,”

Dari delapan orang yang disidak hari itu, tiga di antara mereka kedapatan menyimpan ganja di celana dalamnya. Dengan sikap kesal, Mualem mengintrogasi ketiga prajurit tersebut. Hasil pemeriksaan, diketahui bahwa ganja itu milik prajurit berinisial AY. Spontan Mualem langsung mengeluarkan perintah pecat secara tidak hormat terhadap AY.

“Mulai detik ini, kamu saya pecat!” bentak Mualem.

“Pergi dari sini dan jangan pernah kembali!”

“Ini markas pejuang Aceh, bukan tempat hisap ganja, generasi mabuk tidak layak jadi pejuang. Ini bukan main-main! ini amanah, ini perjuagan harga diri bangsa. Kalian hisap ganja di kamando ini! Allahuakbarrrrrrrrr,” Mualem menghela nafas panjangnya dengan takbir. Tangannya menyapu seisi kepala seolah merasa bersalah mengetahui pasukannya ada yang mengkonsumsi narkoba jenis ganja.

AY lantas buru-buru mengemasi barang-barangnya ke dalam ransel, dan langsung pergi meninggalkan Camp Komando Piranha. Dari kejauhan Mualem memperhatikan langkah AY satu persatu, hingga AY hilang dari pandangan Mualem. Saya memperhatikan dengan seksama raut wajah Mualem. Matanya berkaca-kaca, air matanya berlinang. Meski merasa sedih harus memecat salah seorang pasukan yang selama ini setia bersamanya, namun aturan harus tetap dijalankan. Ia kemudian masuk ke mobil dan meninggalkan Camp Komando Piranha.

Begitulah sepenggal kisah kami di Komando Piranha, tempat ratusan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dilatih ilmu militer dan ideologi ke-Aceh-an. Disini kami digembleng langsung oleh petinggi-petinggi GAM dan TNA yang sudah terlebih dahulu memperoleh langsung ideologi keacehan dari sesepuh GAM, termasuk ada yang langsung menimba ilmu dari deklarator GAM, Tgk Hasan Muhammad di Tiro.

Nizar Muhammad atau Nek Dan adalah salah seorang senior yang selalu setia mendidik wawasan umum, sejarah, ideologi, dan strategis prang gerilia serta mengawasi setiap hari. Ia selalu mewanti-wanti agar kami tetap disiplin dan bersungguh-sungguh. Bila nanti kembali ketengah masyarakat, kami diajarkan agar tetap bisa diterima oleh masyarakat meski sehari-hari memanggul senjata.

Di Camp Piranha, kami dididik keras, tak pandang bulu. Mualem atau H. Muzakir Manaf yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan menjadi tauladan bagi bawahan-bawahannya. Sebagai Wakil Gubernur Aceh, Mualem kini menjadi pemimpin sipil yang tidak bisa diurus dengan aturan militer.

Dan saya percaya, Mualem masih seperti dulu ketika memimpin pasukan perjuangan Aceh. antipatinya terhadap narkoba masih ditunjukkan hingga sekarang, di setiap kesempatan, ia selalu menghimbau generasi muda Aceh untuk tidak terjabak dalam lingkaran setan pengaruh narkoba. “Berlatihlah, perkuat mental, tingkatkan disiplin dan jauhkan Narkoba,” tegas Mualem pada suatu kesempatan September 2014 lalu.[Catatan Imran Pase, eks pasukan Komando Piranha]

Sabtu, 29 Oktober 2016

Banda aceh - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022, Muzakir Manaf-TA Khalid menyatakan komitmennya untuk melakukan perubahan bagi Aceh apabila pasangan ini terpilih.

Komitmen itu disampaikan dalam penyampain visi misi dan program kerja pasangan itu dalam sidang paripurna di DPRA, Jumat

(28/10/2016).

"Kamoe hana jak toh ek dalam kaca minyeuk angen,"  kata Mualem yang didampingi wakilnya, TA Khalid.

Mualem menyatakan, apabila terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Aceh pada Pilkada mendatang, pihaknya berjanji akan melakukan gebrakan dalam 100 hari kerja.

Mualem juga mengatakan, pihaknya akan membangun Aceh dengan 5 K.

Ke 5 K tersebut adalah, pertama, keimanan berlandaskan ahlus sunnah waljamaah bermazhab syafii. Kedua, kewenangan besar dalam mengelola "save government".

Ketiga, kemandirian ekonomi berbasis potensi unggulan lokal. Keempat, kapasitas SDM yang mampu mewujudkan kembali kejayaan peradaban dan keabadian perdamaian. Kelima, kelola pemerintah yang bersih dan melayani kepentingan rakyat.

Setelah menyampaikan 5 K, kemudian Mualem mempersilakan  wakilnya, TA Khalid untuk melanjutkan memaparkan visi misi dan programnya kutipan dari (Serambinews).

Kamis, 27 Oktober 2016

Rakanmualem.com-Menarik rasanya jika kita mengikuti perjalanan sejarah hubungan Iskandar Muda dengan negara- Negara non Muslim tempo dulu. Bahkan sebagian orang menganggap fator diplomasi pula yang mendongkrak nama Aceh dikenal seantero dunia pada waktu itu.

Tidak heran, jika H. Muzakir manaf atau akrab disapa Mualem, mengulang hal sama, dan kami rasa ini juga factor pedukung kemajuan Aceh masa mendatang. Tapi sayang sebagian malah menafsirkan dengan hal yang negative apa yang telah dilakukan Mualem baru-baru ini (baca: Mualem serahkan bendera kepada Kedubes Amerika Serikat), dalam kontek yang sama mereka malah memuji Iskandar Muda. Sepatutnya apa yang dilakukan Mualem perlu kita sepadankan kembali dengan apa yang dilakukan oleh Iskandar Muda.

Berikut negara-negara yang pernah menjalin hubungan dengan kerajaan Aceh di bawah kekuasaan Iskandar Muda. Mudah-mudahan kita tercerahkan.

Hubungan dengan Iggris

Pada abad ke-16, Ratu Inggris, Elizabeth I, mengirimkan utusannya bernama Sir James Lancester kepada Kerajaan Aceh dan mengirim surat yang ditujukan: “Kepada Saudara Hamba, Raja Aceh Darussalam.” serta seperangkat perhiasan yang tinggi nilainya. Sultan Aceh kala itu menerima maksud baik “saudarinya” di Inggris dan mengizinkan Inggris untuk berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bahkan Sultan juga mengirim hadiah-hadiah yang berharga termasuk sepasang gelang dari batu rubi dan surat yang ditulis di atas kertas yang halus dengan tinta emas. Sir James pun dianugerahi gelar “Orang Kaya Putih”.

Sultan Aceh pun membalas surat dari Ratu Elizabeth I. Berikut cuplikan isi surat Sultan Aceh, yang masih disimpan oleh pemerintah kerajaan Inggris, tertanggal tahun 1585:

Sayalah sang penguasa perkasa Negeri-negeri di bawah angin, yang terhimpun di atas tanah Aceh dan atas tanah Sumatra dan atas seluruh wilayah wilayah yang tunduk kepada Aceh, yang terbentang dari ufuk matahari terbit hingga matahari terbenam.

Hubungan yang mesra antara Aceh dan Inggris dilanjutkan pada masa Raja James I dari Inggris dan Skotlandia. Raja James mengirim sebuah meriam sebagai hadiah untuk Sultan Aceh. Meriam tersebut hingga kini masih terawat dan dikenal dengan nama Meriam Raja James.

Hubungan dengan Belanda

Selain Kerajaan Inggris, Pangeran Maurits – pendiri dinasti Oranje– juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan menyambut maksud baik mereka dengan mengirimkan rombongan utusannya ke Belanda. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuanku Abdul Hamid. Dalam kunjungannya Tuanku Abdul Hamid sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ia dimakamkan secara besar-besaran di Belanda dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar Belanda. Namun karena orang Belanda belum pernah memakamkan orang Islam, maka dia dimakamkan dengan cara agama Nasrani di pekarangan sebuah gereja. Kini di makam dia terdapat sebuah prasasti yang diresmikan oleh Mendiang Yang Mulia Pangeran Bernhard suami mendiang Ratu Juliana dan Ayah Yang Mulia Ratu Beatrix.

Hubungan dengan Utsmaniyah

Pada masa Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengirim utusannya untuk menghadap Sultan Utsmaniyah yang berkedudukan di Istanbul. Karena saat itu Sultan Utsmaniyah sedang gering maka utusan Kerajaan Aceh terluntang-lantung demikian lamanya sehingga mereka harus menjual sedikit demi sedikit hadiah persembahan untuk kelangsungan hidup mereka. Lalu pada akhirnya ketika mereka diterima oleh sang Sultan, persembahan mereka hanya tinggal Lada Sicupak atau Lada sekarung. Namun sang Sultan menyambut baik hadiah itu dan mengirimkan sebuah meriam dan beberapa orang yang cakap dalam ilmu perang untuk membantu kerajaan Aceh. Meriam tersebut pula masih ada hingga kini dikenal dengan nama Meriam Lada Sicupak. Pada masa selanjutnya Sultan Utsmaniyah mengirimkan sebuah bintang jasa kepada Sultan Aceh.meriam tersebut menurut informasi kini berada di desa Blang Balok kecamatan peureulak (sumber MAA Atim)

Hubungan dengan Perancis

Kerajaan Aceh juga menerima kunjungan utusan Kerajaan Perancis. Utusan Raja Perancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah cermin yang sangat berharga bagi Sultan Aceh. Namun dalam perjalanan cermin tersebut pecah. Akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut sebagai hadiah bagi sang Sultan. Dalam bukunya, Denys Lombard mengatakan bahwa Sultan Iskandar Muda amat menggemari benda-benda berharga. Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. Menurut Utusan Perancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligo Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar Muda juga memerintahkan untuk memindahkan aliran Sungai Krueng Aceh hingga mengaliri istananya (sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar Meuligoe). Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.

ANGGOTA DPR Aceh, Darwati A. Gani menyambut baik pernyataan Ketua Umum Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf yang meminta dewan mengutamakan kepentingan rakyat dalam membahas anggaran. Politisi Partai Nasional Aceh (PNA) ini hadir dalam acara Kupi Beungoh bersama seluruh anggota DPRA di tempat Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem di Blang Padang, Banda Aceh.

Darwati mengatakan, Mualem menunjukkan sikap yang benar-benar mencerminkan keperibadian sebagai pemimpin yang memihak kepada rakyat. "Saya sangat mendukung sikap Mualem yang benar-benar punya komitmen besar untuk mensejahterakan rakyat,” kata Darwati kepada ATJEHPOSTco.

“Selaku anggota dewan kita juga berharap agar setiap anggaran yang dikucurkan benar-benar diperuntukkan untuk kepentingan rakyat banyak, tidak memihak untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu," ujar.

Darwati juga menuturkan, usulan Mualem akan mampu dijalankan oleh setiap anggota dewan yang bersama-sama mengawasi segala kucuran dana agar tepat sasaran. Pasalnya, dengan adanya komitmen anggota dewan dalam mengawasi kucuran dana ini dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh.

"Ya apabila ada yang tidak wajar, kami akan minta dirasionalkan kembali sehingga anggaran itu benar-benar tepat sasaran," ujar istri Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh periode 2007-2012 ini lagi.

Diberitakan sebelumnya, Mualem, meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh untuk mencoret seluruh mata anggaran yang dianggap tak efektif, efisien serta tak memihak masyarakat. "Hana urusan ngon po nyoe po jeh (tidak ada urusan dengan orang ini orang itu --siapapun)," kata Mualem.  "Nyoe numpang mantong siat bak rumoh wagub (pinjam sebentar di rumah wagub)," kata Mualem yang saat ini adalah Wakil Gubernur Aceh. 

Pertemuan ini dihadiri para pimpinan DPR Aceh, seperti Teungku Muharuddin, Sulaiman Abda, Teuku Irwan Djohan, serta sejumlah ketua fraksi lainnya.“Meunyoe na mata anggaran hana memihak masyarat, Silahkan dicoret. Bek ragu-ragu. Nyoe lon peugah haba atas nama Ketua Umum Partai Aceh. Lokasi mantong di rumoh Wagub (Kalau ada mata anggaran yang tidak memihak raya, silahkan dicoret. Jangan ragu-ragu. Saya katakan atas nama Ketua Umum Partai Aceh),” kata Mualem dalam sambutannya.

Lhokseumawe -- Floresta PTE Limited, sebuah perusahaan asal Singapora direncanakan akan mengoperasikan kembali PT. Kertas Kraft Aceh. Hal itu diutarakan oleh Presiden Direktur Floresta, Jouko Virta, saat menggelar pertemuan dengan pemerintah Aceh, serta pihak direksi PT. KKA, di areal pabrik, Rabu (26/10).

Jouko menyebutkan, diperkirakan butuh waktu satu tahun untuk menghidupkan pabrik PT. KKA. Tentunya, hal itu setelah adanya keputusan dari pemerintah terkait kerjasama investasi tersebut. "Yang paling penting sekarang adalah kita menanam kembali hutan pinus sebagai bahan baku pembuatan kertas," ujar Jouko.

Jouko menyebutkan, dirinya hadir ke Lhokseumawe bersama 7 tim ahli independen sekaligus untuk menghitung besaran biaya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali PT. KKA. Dalam perkiraan awal, total investasi mencapai 60 juta USD untuk pembiayaan menghidupkan kembali pabrik sekaligus pemeliharaan dan penanaman kembali pohon pinus.

Jouko mengatakan, pihaknya menawarkan opsi agar pabrik bisa lebih cepat difungsikan, di mana masyarakat nantinya akan dilibatkan untuk menanam tanaman pinus jenis merkusi. Jika itu terjadi, maka diperkirakan, ada 10 ribu lebih masyarakat akan menerima manfaat dari beroperasinya PT. KKA.

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf yang ikut mendampingi rombongan investor, menyebutkan nantinya masyarakat ikut menanam pinus di lahan mereka, dan kayunya dijual kepada pabrik sebagai bahan baku pembuatan kertas. Hal tersebut sebagai bagian dari usaha pemerintah dan pihak swasta membuka lapangan kerja sehingga masyarakat ikut merasakan manfaat dari aktifnya PT. KKA.

"Kita sedang menilai bagaimana desain yang bagus yang nantinya bisa kita pakai. Tujuan dari program ini untuk menarik masyarakat terlibat dalam kegiatan ini dan tentunya mereka mendapatkan manfaatnya," ujar Muzakir Manaf.

Selain produksi kertas, Wagub juga menawarkan berbagai bentuk investasi lain yang juga bisa dikembangkan di Aceh. Aceh, kata Muzakir Manaf, kaya akan alamnya. "Kita punya sawit, potensi panas bumi, ikan segar serta potensi wisata yang mungkin juga bisa dikembangkan di Aceh," ujar wagub.

Menjawab hal itu, Jouko mengaku gembira atas kepercayaan pihak Pemerintah Aceh kepada mereka. Namun saat ini, kata Jouko, Floresta hanya akan fokus pada pengembangan PT.KKA. Nantinya, perusahaannya mengaku tertarik untuk berinvestasi pada pembuatan listrik dari bahan baku kayu atau biomass.

"Pada tahap selanjutnya mungkin bisa kita jajaki. Jika itu berhasil, pastinya masyarakat bisa menanam berbagai jenis kayu lainnya," ujar Jouko.

Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud al-Haytar, mengatakan, tujuan utama dari pelibatan Floresta sebenarnya adalah membangun kembali hutan-hutan Aceh yang mulai tandus tak berpohon. Hutan Aceh, katanya, punya potensi besar untuk pengembangan penanaman pinus jenis merkusi, pinus terbaik untuk pembangunan kertas.

Hutan Pinus Merkusi terbesar di Asia, kata Malik Mahmud, terletak di Aceh yaitu di Kabupaten Aceh Tengah. Ia menyebutkan pembangunan pohon pinus akan dilakukan secara paralel dengan pembangunan pabrik. Jika hal tersebut berhasil, maka diperkirakan akan ada 100 ribu hektar lahan (lahan pabrik dan lahan warga) dengan perkiraan 3000 tenaga kerja di pabrik serta puluhan ribu pekebun.

"Hutan lestari, masyarakat bisa merasakan manfaat dan pabrik bisa kita hidupkan kembali," ujar Malik Mahmud.

Sementara itu, Ir. Andriano Direktur Utama PT. KKA, menyebutkan sejak berhenti beroperasi pada akhir Desember 2007, tercatat ada 935 karyawan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Kini, tercatat ada 80 karyawan yang masih bekerja yang bertugas merawat aset perusahaan.

"Sejak berhenti beroperasi, diputuskan untuk pemeliharaan saja dengan harapan pabrik ini bisa dioperasikan kembali. InsyaAllah dalam waktu dekat pabrik akan segera kita fungsikan kembali," ujar Andriano.

Rabu, 26 Oktober 2016

Banda Aceh - Ketua Laskar SURA Aceh, Teungku Zulkifli, mengatakan pihaknya komit mendukung Mualem-TA Khalid sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh di pilkada 2017. 

Hal ini diungkapkan Zulkifli seusai rapat pemenangan di kantor SURA Kota Banda Aceh, Desa Pango, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Senin 24 Oktober 2016.

"SURA bukanlah lembaga yang baru lahir selama kampanye. SURA sudah ada sejak konflik. SURA basis dayah yang menentang agresi militer di Aceh. Sama seperti SIRA dan SMUR," kata Teungku Zulkifli.

"Usai damai, kita menjauhkan diri dari politik. Namun sejak awal 2016, beberapa ulama kharismatik meminta kita kembali tampil. Ini karena kondisi Aceh hari ini sudah rentan konflik serta penyimpangan akidah. Kita ingin Aswaja membumi di Aceh. Salah satu yang komit berjuang untuk tegaknya Aswaja di Aceh adalah Mualem. Atas dasar ini kita mendukung Mualem," ujar Teungku Zul.

Dalam SURA, katanya, bukan hanya santri tapi juga sejumlah ekskombatan yang dulunya pernah mondok di dayah-dayah.

"Selama ini kita menjauhi politik. Namun hasil musyawarah bersama, kini kita tampil kembali. Terserah tanggapan politisi, terutama yang berseberangan, terhadap SURA. Kami tak peduli. Kami akan tetap istiqamah untuk memenangkan Mualem-TA Khalid. Kami menilai marwah Aceh ada di tangan Mualem saat ini," ujarnya lagi.

Minggu, 23 Oktober 2016

Banda aceh - Cucu Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah, Teungku Putroe Safiatuddin Nur Alam meminta kepada Mualem agar selalu diberikan kesehatan dan keberkatan dalam menjalankan tugas pemerintahan. Wanita paruh baya yang kini sudah menetap di Mataram, Lombok ini berharap agar Mualem harus benar-benar dapat menjalankan roda pemerintahan di Aceh ini dengan amanah.

Hal ini dikatakan Teungku Putroe Safiatuddin Nur Alam saat menghadiri zikir akbar dan doa bersama anak yatim bersama keturunan raja-raja se-Aceh di kompleks makam Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Minggu, 23 Oktober 2016.

“Lon meudoa bak Allah peu nyang geucita-cita le gata beujeut keu nyata. Cuma lon berharap keu gata seubagoe aneuk lon beuna neuhiroe aneuk yatim dan neupeumulia alim ulama. Beu ek meugisa lom marwah raja-raja Aceh lagee sot (Saya berdoa kepada Allah apa yang Anda cita-citakan menjadi nyata. Cuma saya berharap kepada Anda sebagai anakku agar peduli kepada anak yatim dan memuliakan alim ulama. Harus bisa mengembalikan marwah raja-raja Aceh seperti dulu lagi ),” ujar Teungku Putro Safiatuddin Nur Alam kepada Mualem.

Dalam sambutannya, Teungku Putroe Safiatuddin Nur Alam juga berharap kepada Pemerintah Aceh agar dikemudian hari nanti bisa mengurus dan membawa pulang kembali keturunan cucu-cucu Kesultanan ke Aceh. Pasalnya, katanya lagi, selama ini banyak sekali cucu-cucu Kesultanan Aceh yang masih berada di luar Aceh dengan kondisi memprihatinkan.

“Lon lakee bak Pemerintah Aceh beu geutem uroh dan puwoe lon u Aceh lom agar lon jeut jak saweu ngon meudoa bak kubu ureueng chik sinoe. (Saya minta kepada Pemerintah Aceh agar mau mengurus dan memulangkan saya kembali ke Aceh agar saya bisa berziarah dan berdoa di makam orang tua kami disini,” ujar Teungku Putroe Safiatuddin Nur Alam.

Sementara itu, Mualem meminta doa restu kepada Teungku Putroe Safiatuddin Nur Alam agar senantiasa diberikan keberkatan dan kesehatan. Sebelum berpamitan, mantan pucuk pimpinan GAM ini juga meminta agar senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan segala amanah untuk kedepan, ajaran islam harus tegap di aceh, hukum islam dan untuk perjuangan bangsa ini, jangan sampai terkecoh dalam hal lain, yang merumitkan persatuan kami yang dulu, tujuan kami yang dulu, dan untuk tujuan kita di masa depan rakyat aceh.

“Uloen lakee izin doa bak Ummi beu ek lon peutrok amanah nyoe, INSYAALLAH. Ujarnya.

Rabu, 19 Oktober 2016

PARTAI ACEH. Peureukat keu saboeh tujuan: https://youtu.be/zAkuLyyHj-k

Dari phon Sabang ujoeng pulau weh
Ceu nanggroe Aceh bumoe aulia
Meusambong gareh nusantara meutuwah
Aceh nyoe meugah tanoh mulia

Deungoen niet jroeh doa meulinteung saheh
Partai Aceh beu teutap jaya
Nyoe keuh seunambong gareh perjuangan
Beu tapeutimang dum aneuk bangsa

Beu meusaboh wareh
Dong beusaboh bareh
Niet puteh gleh peusejahtera bangsa
Beu meusaboh pike tapeusaboh hatee

Partai Aceh tanoeh pusaka
Reugam jaroe teuglong u ateuh
Surak bandum PARTAI ACEH

Selasa, 18 Oktober 2016

Peureulak - setia dalam tujuan erat mempersatukan NANGGROE
Itu hal yang masyarakat aceh inginkan selama ini,

tapi apa boleh di kata semua ini,
Masih di jalan menuju ke arah yang di inginkan, belum ada seorang petunjuk yang betul - betul pemberi jalan, atau arahan yang progress.

"Mualem seorang yang bijak sifatnya dalam panglima aceh, mempersatukan dan memperjuangkan hak - hak bangsa aceh".
Inilah mualem, Kesetiaannya terhadap bangsa sangatlah tinggi, memperjuangkan bangsa dan AGAMA.

Itu motto mualem selama ini yang di perjuangankan.

Banda aceh -  hari selasa  18/okt/2016. Jam 17 : 30.
merangkul semua golongan masyarakat untuk kesatuan.

" kesetiaan kami penuh, kesatuan kami teruji sampai sekarang,
Tanpa fitnah, maka oleh sebab itu, kita kembali untuk memperjuangkan segala hal dalam HAK untuk bangsa kami,
Tiada yang tidak mungkin,
Semuanya bisa segera terpenuhi,
Tanpa sifat angkuh.

Ada beberapa partai lain hanya bisa meng gong - gong saja,
Tak bisa memberi sosuli,
Hanya bisa mempecah belahkan antara pihaknya.

Senin, 17 Oktober 2016

Setiap perjuangan pasti ada pengorbanan, perjuangan menyisakan sejarah, kenangan suka dan duka. Kepentingan merupakan dasar lahir nya sebuah perjuangan, namun istilah perjuangan tentu sama hal nya dengan tuntutan, usaha dan pembelaan baik yang bersifat pribadi, kelompok, golongan maupun kebangsaan.

Perjuangan bila di defenisikan adalah sebuah usaha untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan, bila di lihat perjuangan dalam konteks Aceh, maka perjuangan di maknai sebagai usaha pembebasan dari penjajahan dengan tujuan dasar adalah kemerdekaan menjadi sebuah Negara berdaulat.

Walau perjuangan GAM tidak mencapai kemerdekaan menjadi sebuah Negara, Sulaiman Ismail Kator warga Aceh Timur ini mengaku sangat senang dan bangga pada perjuangan GAM.

Menurut Sulaiman apa yang telah dicapai oleh Aceh saat ini adalah buah manis dari perjuangan GAM dan Partai Aceh. Beliau juga mengatakan bahwa GAM lah yang telah mengembalikan jati diri orang Aceh, GAM muncul ketika kalian mulai malu mengaku diri kalian sebagai orang Aceh, ketika kalian minder berbicara dalam bahasa aceh, ketika kalian malu memakai nama ke aceh an, GAM muncul ketika peradaban dan keadilan di aceh terampas, sejarah aceh mulai di hapus, Agama Islam di aceh dipertaruhkan, maksiat merajalela di bumi Aceh. Walau Aceh tidak menjadi negara Merdeka, namun perjuangan GAM telah membuat Aceh di hargai dan dimuliakan di negeri sendiri. Jadi siapapun yang menjelekkan perjuangan GAM dan PA adalah orang yang HGD (Hana Geuthee Droe)
Kutipan dari : acehwatch.

Minggu, 16 Oktober 2016

Renungan di tengah malam buat pemimpin.
Kesibukan yang bermacam2 hal tentang perjuangan dan hal lain, yang harus di akui oleh combatan GAM.
Banyak hal politik tentang PILKADA dan tentang KPA yg harus di selesaikan....

Akan tetapi sesibuk apapun dirimu wahai pemimpin kami, sisihkan lah waktu mu sejenak untuk merangkul kembali kekompakan yg saat ini mulai Retak.

kesibukan mu selama ini untuk memersatukan orang2, sangat kami hargai, tetapi pernah kah terfikir kalau COMBATAN yg bertahan di hutan saat komflik dulu sedang kocar kacir..?

Kenapa kita tidak lagi memanggil orang2 yg bertahan saat darurat militer dulu di aceh kita satukan fisi dan misi untuk menyukseskan partai aceh,
Ingat lah wahai pemimpin kami,

masyarakat di seluruh pelosok desa apalagi desa basis GAM dulu, mereka tidak mengenal yg lain,
Tapi yg mereka kenal kami para prajurit yg dulu menyandang senjata, dan di lindungi oleh mereka,

maka banyak pertanyaan yang tidak sanggup kami jawab selama ini, pertayaan tersebut, kenapa dulu saat mempertaruh nyawa hanya kalian yang kami lihat, tetapi kenapa sekarang kalian seakan2 tidak memperdulikan lagi,
Yang muncul hanya orang2 baru di garis depan dan bersama pemimpin,
kenapa orang ILHAP DARAH yg tampil.
ketika mereka bertanya banyak TIM yang muncul dan menjadi iklan di media siapa mereka dan apa fisi dan misi nya,
apa kah mereka mau mempertaruhkan nyawa seperti kami dulu,
apa bila waktu di perlukan Pemimpin kami yth,
alangkah baik nya memanggil kami yg dulu bertahan di hutan utama kan lah mereka yang sudah cukup jera dalam membela aceh tidak mesti nya pada saat ini di utama kan orang2 baru yg muncul bersama bendera partai dan TIMSES,,
     Ingat lah kesetiaan yg telah teruji dan terbukti ada pada kami yg sudah pernah bersama2 kita pertaruhkan nyawa,
mereka belum tentu berkorban setetes darah pun,
walau kami di sisih kan namun kami masih tetap taat atas perintah perjuangan,
kami tetap di garis komanda AM/GAM/KPA partai aceh TETAP kami sukseskan, mualem dan seluruh kandidat dari partai aceh se aceh akan kami menangkan INSYAALLAH.
ingat lah amanah Alm tgk hasan muhammad di tiro atau wali nanggroe,
tentang hak istimewa kepada orang2 yg meudong dalam prang ketika aceh komflik,,
       "Peugot Rapat meuhei mandum AWAK meudong watee komplik,
nyoe harapan kamoe aneuk prajurit,
bila kamoe yg meudong watee komplik kompak, maka yang laen pih INSYAALLAH kompak".

jika ungkapan ini tidak bermanfaat maka abaikan lah,
saleuem perjuangan keubandum syedara ban sigom bumoe aceh

Wassalam (ramli).

Pidie – Bakal calon gubernur Aceh H. Muzakir Manaf melakukan kunjungan silaturrahmi ke Gampong Mesjid Kemukiman Aron Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie yang dipusatkan di Komplek Masjid Baitul Izzah, Minggu, 16 Oktober 2016.

Dalam sambutannya dihadapan warga setempat, pria tang akrab disapa Mualem tersebut menyampaikan, Aceh sedang digerogoti oleh tindakan degradasi moral yang sangat tajam. Berbagai tindakan dan kesenjangan sosial mulai bermunculan di kalangan masyarakat, sehingga matinya rasa kepedulian sesama umat.

“Untuk itu, mari kita mulai membangun kembali moral yang telah dirasuki oleh berbagai pengaruh, sehingga nanti Aceh benar-benar memiliki generasi yang handal,” kata Mualem.

Ia menambahkan, umat Islam harus mencontoh Rasulullah SAW yang terlebih dahulu mengedepankan perbaikan akhlak manusia untuk mencapai perubahan.

“Artinya, terlebih dahulu memperbaiki akhlak manusia dengan tujuan akhir adalah seluruh manusia tau bagaimana cara beriman dan mengetahui Islam. Untuk membangun Aceh ke depan, perbaikan moral sangat dibutuhkan,” kata mantan Panglima GAM ini.

Ia menambahkan, jika moral belum disempurnakan, maka akan sulit untuk membangun Aceh yang maju.

“Apalagi Aceh merupakan salah satu basis terbesar Islam di dunia, maka perbaikan moral menjadi hal penting,” kata Mualem.

Dalam pidatonya, Mualem juga menyampaikan akan menyahuti beberapa permintaan
warga Kemukiman Aron antara lain; penyelesaian finishing dua unit masjid, pembangunan jalan, pengembangan usaha tani dan pembangunan sarana irigasi dalam wilayah kemukiman itu.

“Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, yang penting kita diberikan kemenangan dulu oleh Allah SWT,” ujar Mualem.

Jumat, 14 Oktober 2016

Jumat, 2 Oktober 2015 15:03

Nanggroeatjehfine.com - Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) merapatkan diri mendekati panggung di kompleks makam Syekh Abdurrauf As-Singkily (Syiah Kuala) di Gampong Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (1/10/2015).

Saat itu zikir dan parade masyarakat Aceh pecinta Aswaja hampir dimulai. Bahkan massa sudah diperintahkan untuk duduk dengan mengambil tempat memenuhi panggung utama.Jalan menuju panggung juga dipenuhi massa, sehingga cukup sulit untuk melangkah. Dari kejauhan, di arah pintu gerbang, terlihat ada rombongan menuju ke arah panggung, pukul 09.40 WIB. Panitia di atas panggung menyerukan melalui mikrofonagar memberi jalan karena Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf sudah datang.

Mendengar nama yang tak asing di telinga tersebut, mata puluhan ribuan orang terarah ke sosok yang sudah berjalan dikawal ketat petugas dari massa Aswaja, termasuk pengawal internal yang berpeci dan berbaju koko.

Muzakir terlihat memakai peci hitam, baju koko putih, dan celana hitam. Orang-orang yang semula sudah duduk bangkit dan berdiriuntuk melihat pria ganteng yang akrap disapaMualem ini.

Ada juga yang mengabadikan kedatangannya dengan kamera. Petugas keamanan dari Aswaja cukup sibuk meminta kepada jamaah yang hadir memberi jalan. Wagub sesekali tersenyum dan juga melihat ke bawah akibat tak leluasa berjalan, seperti di tempat terbuka.

Akhirnya, Mualem bisa mencapai panggung. Ia duduk bersisian dengan ulama Aceh, pejuang Aswaja.Suara massa pun terdengar membahana. Ada yang memanggil nama Mualem, ada yang terus berselawat dan meneriakkan, “Allahu Akbar.” Mereka gembira melihat Mualem, mengingat aksi sebelumnya yang gagal. Saat itu santri mendatangi pendapa karena ingin meminta kesediaan Gubernur Zaini Abdullah menandatangani 13 petisi (penyataan sikap) yang diajukan massaAswaja, Rabu (10/9). Tapi massa yang tertahan di pintu masuk Pendapa Aceh gagal bertemu Gubernur Zaini Abdullah.Tapi sekarang eranya berubah. Zaini sedang naik haji, tampuk pimpinan Aceh berada di tangan Mualem. Setibanya Mualem di lokasi acara langsung diawali dengan pembacaan Alquran dan selawat oleh Tgk Abdurahman. Ada juga orasi dari para teungku yang meminta agar aspirasi Aswaja didukung Pemerintah Aceh.

(Nanggroeatjehfine.com).

Kamis, 13 Oktober 2016

BANDA ACEH | marlina - Istri Cagub Aceh dari Partai Aceh, Muzakir Manaf, Marlina Usman di sela-sela pertemuan rapat konsolidasi Ormas Putroe Aceh Aceh, berjanji untuk memberi bantuan kepada istri mantan GAM dan para korban konflik bila nanti Muzakir Manaf jadi Gubernur Aceh.

“ Terhadap isteri mantan pejuang GAM dan Korban Konflik akan ada perhatian juga mulai dari atas sampai ke bawah, apalagi para perempuan korban konflik.” janji Marlina Usman, di sela-sela acara rapat Putroe Aceh di Kator Pusat Partai Aceh, Kamis, 13 Oktober 2016.

Menurut Marlina Usman atau akrab disapa Kak Na ini, dalam organisasi Putroe Aceh terdapat beragam latar belakang para anggota, baik PNS, pedagang, istri nelayan, petani dan sebagainya, bukan hanya istri para kombatan saja.

 

“Ada perbedaan dalam Putroe Aceh yang beragam didalamnya ada profesi ada para Nelayan,ada Petani,dan ada isteri Mantan Pejuang GAM ini semua akan dirangkul dan jika Muzakir Manaf menang insyaallah semua para inong Balee dan Perempuan Aceh harus ada kegiatan secara keseluruhan sesuai dengan keahlian sendiri masing-masing apalagi untuk masyarakat kecil,” janjinya.

Dalam kapasitas selaku pembina, dia telah mengistruksikan kepada seluruh jaringan Putroe Aceh untuk aktif mengkampanyekan suaminya dalam rangka memenangi Pilkada Aceh Tahun 2017 nanti.

“Selaku pembina dari Putroe Aceh, saya berharap harus bekerja seluruh Aceh untuk bisa memenangkangkan Muzakir Manaf dalam pilkada 2017,” harap Marlina Usman. [Azwar|MU]

Rabu, 12 Oktober 2016

BAN HANA L'E AYAH TINGGAI NGON ABANG.
POE MA, NA SAJAN, ADOE MEURANA,
Abu doto, irwandi yusuf, Apa kariya, Sofyan dawood.

Komflik yg terjadi di dalam keluarga Besar AM/GAM/KPA/PA.
Di picu dari kekuasaan, harta dan kekayaan, yg sudah beda pandangan politik,

Bukanlah mengajak anak2 yg di bawah mereka untuk bersatu, malah
Menyuruh mereka ikut2an demi keterpurukan.

Alangkah baik nya, para elit dan petinggi, ke 4 tokoh tersebut kembali ke RUMAH nya PARTAI ACEH

alangkah baik nya, ke 4 tokoh tersebut kembali ke dalam wadah perjuangan dan menyukseskan MoU melalui jalur PARTAI ACEH,

karna partai lain tidak mempunyai dasar  atau wewenang untuk menjalankan dan menyukseskan POIN2 MoU di aceh.

di sini, pertanda bahwa poin2 MoU hanya PARTAI ACEH yg punya kekuasaan, karena PARTAI ACEH lahir dari darah, nyawa, dan air mata RAKYAT ACEH.

Wahai saudara kami, kembalilah dan bersatulah demi aceh,
MoU ibarat istri orang yg belum di cerai ingin di per istri oleh partai lain misal INDEPENDEN, PARNAS DLL.

MoU dan UUPA istri partai aceh kalian jangan, meucuca kemari, kalian, jangan MEUCUCA dengan darah, nyawa dan air mata Rakyat aceh.

wahai COMBATAN, bersatu lah kembali seperti dulu kita sama2 memperjuangkan UUPA bersama PARTAI ACEH, MUALEM ,T AKHALID, sebagai orang2 yg di percayai oleh RAKYAT ACEH.

Bagi anda yg sudah keluar dari PARTAI, yg telah mencampakkan perjuangan aceh, berfikirlah secara arif dan bijaksana demi menjaga persatuan dan kesatuan COMBATAN, serta rakyat aceh, dan kita komit menjaga perdamain aceh yg telah berdiri, bersusah payah Dengan perjuangan.

apapun kerja kita, namun partai aceh harus kita dukung bersama, demi aceh dan Rakyat aceh,
ingat kah anda, komflik di IRLANDIA UTARA, mereka berperang, begitu pula dengan KASTANBA,
Dan akhir nya mereka terlepas dengan perdamaian, dan dengan partai lokal juga.

lihat lah sejarah dunia, tiada suatu negara pun yg ada parlok tanpa komflik.

begitu pun dengan aceh, tanpa komflik tidak ada partai lokal di aceh di sini membuktikan bahwa PARTAI ACEH,  lahir dari komflik bersenjata selama 30thn,

ini lah catatan sejarah kita dan ini lah Rilis saya dari fakta2 yang ada,

Wassalam : ramli yusuf.

Selasa, 11 Oktober 2016

---------------------------------------------------------------
    Renungan seorang prajurit untuk       masa depan dan masa silam aceh,,,,,coba kita renungkan sejenak serta menoleh ke masa lalu walau sebentar,,kita satu Rumah dan satu keluarga saat2 susah dan sengsara serta hidup dlm ketakutan hanya prajurit kecil yg rela mengorban kan jiwa nya demi perjuangan demi panglima,,itu kata2masa lalu bukan kata2 masa sekarang,,kenapa ada yg keluar dari rumah nya dan menginap di rumah sewaan,,
mungkin jawaban nya krn seorang prajurit yg tersisih oleh para tamu yg datang seakan2 dia pemilik rumah tersebut,,dia menginap di rmh sewa mungkin cuma untuk berteduh sebentar saja,,
dia juga tau klo rmh independen tersebut hanyalah rmh sewa,,rmh pusaka nya adalah partai aceh  (PA) sangat kita sygkan bila mereka tersisih karna kehadiran para pecundang dan org2 lhap darah yg berlagak pejuang,,

mrk akan kmbali seperti kata abu Razak,, namun perjelaskan lah mrk terlebih dahulu,,mana yg pejuang yg pantas mendampingi dan sll bersama,,mana yg cma pecundang yg hanya keperluan pribadi pecundang tersebut,knpa di saat keadaan sudah lumayan baik,,

para pejuang tertinggal di belakang yg muncul di depan hanya org2 yg berkepentingan sesaat yg tdk segan2 merusak citra perjuangan yg telah banyak korban nyawa,darah,air mata dll.,,,uraikan bila ada kta2

HANA LE AYAH MANTONG NA ABG,WOE KEUNOE SYG BAK REUMOH DROE,,,

Hoe jiwoe aneuk nyan ka meulang-lang krn lam reumoh nyan karame para pecundang,,,tajak meureumpok ngon panglima teuh payah tahadap pecundang ilee,,meunyoe na idin jeuet meureumpok,,meunyoe hana idin payah woe dgn perasaan sangat sedih,, ini lah kisah dan buat renungan...

bila pun Rilis sy ini terkesan tdk baik dan tersinggung para org2 yg sll bersama panglima,,mka sy minta maaf,,benar atau salah pikir lah dan cerna lah kejadian yg sebenar nya,,jgn malu mengaku salah dan jagan malu pula mengakui kebenaran org lain,,,sekian trimakasih. (Ramli).

Bireuen – Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Bireuen Kautsar mengatakan, masyarakat Bireuen sangat mendambakan sosok Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem untuk menjadi gubernur Aceh dan H. Khalili menjadi bupati Bireuen.

“Ini bentuk kerinduan kami semua untuk melihat Mualem dan Khalili sebagai gubernur dan bupati kami ke depan, masyarakat sangat mendambakan kedua tokoh ini,” kata Kautsar dalam orasi politiknya saat deklarasi dukungan Partai Aceh di Lapangan Geulumpang Payong, Bireuen, Minggu 9 Oktober 2016.

Menurut Kautsar, kehadiran ribuan warga yang memadati lapangan Geulumpang Payong itu sebagai bukti bahwa Partai Aceh adalah partai kebanggaan masyarakat Bireuen.

“Ini bukti masyarakat Bireuen masih bangga bergabung dan mendukung Partai Aceh, sama-sama kita di sini untuk menjemput kemenangan bersama Mualem,” katanya.

Kautsar mengatakan, selama ini peran Mualem selaku wakil gubernur Aceh sangat besar memperjuangkan anggaran APBA untuk pembangunan wilayah Bireuen dan kabupaten yang lain.

“Kami merasakan pembangunan yang hebat karena sentuhan APBA yang Mualem perjuangankan. Sudah saatnya kami membalas upaya beliau dengan kemenangan,” katanya.

Banda aceh - H. Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, dikenal dengan sosok yang giat memperjuangkan Ahlussunnah waljama'ah, bahkan pernah dinamakan dengan Ummar bin khatab. 100% berbeda dengan Ahok, calon gubenur DKI petahan ini sedang gencar-gencarnya dihujat oleh segenap ummat islam Indonesiam dengan tuduhan melecehkan kitab suci agama Islam.

seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu Mualem mengukir sebuah sejarah baru dalam perjalanan sejarah syariat Islam, dengan penuh keyakinan dia medatangani sebuah perjanjian mengangkat kembali harkat dan marwah ahlusunnah wajamaah.

lain lagi dengan Ahok, hanya demi kepentingan politik, dia berani menafsirkan kitab suci Al-Quran. Ahok yang notabennya agama kristen telah lancang memcampuri urusan agama orang lain. maka wajar jika ormas FPI  dan ormas lain membuat aksi penolakan terhadap Ahok.

sekarang seluruh anggota pa dan jajaran unit dari partai aceh,
Kita tetap bersatu untuk tujuan, mempersatukan rakyat, dalam ajaran islam di wilayah aceh dan juga pemimpin di seluruh aceh,

FPI aceh, dan anggota dari partai aceh menjelaskan,
Kita Segera menindak,
Apa rancangan ahok kedepannya, harus segera kita lumpuhkan, katanya,
Jadi kita tetap was - was, dalam menjalankan sebuah sifat, agar tidak menghilangkan moral islam di negeri islam, yaitu aceh.

Senin, 10 Oktober 2016

Bireuen - Ketua Umum Partai Aceh, H. Muzakir Manaf, mengajak para anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) yang telah beralih jalur politik untuk kembali lagi ke rumah sendiri, yaitu Partai Aceh. Dia meminta kepada KPA untuk tidak melupakan perjuangan, karena banyak program yang masih harus dilakukan untuk Aceh dengan Partai Aceh.

"Mari kita kembali ke rumah sendiri, jangan buang perjuangan," kata Mualem saat orasi politik di acara deklarasi dukungan politik Partai Aceh Kabupaten Bireuen, di Lapangan Sepakbola Geulumpang Payong, Minggu 9 Oktober 2016.

Mualem juga menyebutkan program pengentasan pengangguran menjadi prioritas utama jika dia terpilih memimpin Aceh dalam pemilu 2017 mendatang.

"Ada 15 hingga 20 ribu pengangguran di Aceh. Kalau itu (pengentasan pengangguran) tidak kita prioritaskan segala bentuk kriminal akan tumbuh di Aceh," katanya.

Mualem juga mengatakan, dalam memimpin Aceh, ia akan melibatkan para ulama dan akan mendeklarasikan aliran ahlussunnah waljamaah sebagai aliran satu-satunya di Aceh. Pembangunan Aceh, kata Muzakir Manaf, tak boleh lepas dari pembangunan agama.

"Semua Abu (ulama) akan kita libatkan untuk merangkul untuk membimbing kita," ujar Mualem.

Untuk itu, Mualem mengajak semua jajaran KPA dan Partai Aceh bisa bersatu untuk memenangkan calon yang diusung Partai Aceh. 

Bireuen - Ketua Umum Partai Aceh, H. Muzakir Manaf, mengajak para anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) yang telah beralih jalur politik untuk kembali lagi ke rumah sendiri, yaitu Partai Aceh. Dia meminta kepada KPA untuk tidak melupakan perjuangan, karena banyak program yang masih harus dilakukan untuk Aceh dengan Partai Aceh.

"Mari kita kembali ke rumah sendiri, jangan buang perjuangan," kata Mualem saat orasi politik di acara deklarasi dukungan politik Partai Aceh Kabupaten Bireuen, di Lapangan Sepakbola Geulumpang Payong, Minggu 9 Oktober 2016.

Mualem juga menyebutkan program pengentasan pengangguran menjadi prioritas utama jika dia terpilih memimpin Aceh dalam pemilu 2017 mendatang.

"Ada 15 hingga 20 ribu pengangguran di Aceh. Kalau itu (pengentasan pengangguran) tidak kita prioritaskan segala bentuk kriminal akan tumbuh di Aceh," katanya.

Mualem juga mengatakan, dalam memimpin Aceh, ia akan melibatkan para ulama dan akan mendeklarasikan aliran ahlussunnah waljamaah sebagai aliran satu-satunya di Aceh. Pembangunan Aceh, kata Muzakir Manaf, tak boleh lepas dari pembangunan agama.

"Semua Abu (ulama) akan kita libatkan untuk merangkul untuk membimbing kita," ujar Mualem.

Untuk itu, Mualem mengajak semua jajaran KPA dan Partai Aceh bisa bersatu untuk memenangkan calon yang diusung Partai Aceh. 

bireuen - sangat luar biasa mempersatukan rakyat, demi kemajuan,

                                          foto saat saat acara deklarasi calon bupati bireun
                                          usungan dari partai aceh (nanggroeatjehfine).



                                                               MUZAKIR MANAF

Minggu, 09 Oktober 2016

Jurnalmuslim.com - 30.000 Laskar FPI Provinsi Aceh yang sudah terlatih siap berangkat ke DKI Jakarta melawan Ahok yang melecehkan dan menghina Allah. 

“Selama ini para laskar FPI Aceh belum pernah menggunakan keahlian yang telah mereka miliki karena musuhnya belum nyata. Sekarang musuh telah nyata dan perlu diperangi untuk menghilangkan fitnah terhadap Islam yang dilontarkan Ahok, Gubernur DKI. Kami siap berangkat ke Jakarta, memang Ahok belum bertaubat,” sebut Ketua FPI Aceh Muslim At Thahiry kepada Wartawan, Jumat (7/10).

Kata Muslim, Ahok kafir harbi yang wajib diperangi, karena dia telah menyatakan sebagai musuh Islam lewat komentar disampaikannya selama ini. Ahok dengan terang-terangan telah menghina Alquran dan itu sama dengan menghina Allah Swt. Salah satunya menyebutkan surat Almaidah ayat 51, tentang Allah melarang muslim memilih pemimpin di luar muslim, bohong, “Dalam Alquran, Allah dengan jelas menyebutkan untuk memerangi kafir harbi hingga tidak ada lagi fitnah terhadap Islam,” sebutnya.

Sebelum batas kesabaran umat muslim Indonesia habis, Ahok diminta segera bertaubat dan memohon maaf kepada seluruh umat muslim di dunia. Setelah itu, Ahok harus mundur dari jabatan dan harus digugurkan dari calon gubernur DKI periode 2017-2022.

Pasalnya, Ahok telah melanggar undang-undang tentang penistaan agama. Selain itu, Ahok kata Muslim, mengalami penyakit psikologis hingga berani merongrong Pancasila. Jika tuntutan FPI Aceh tidak digurbis Ahok, maka dengan terpaksa ke 30.000 mujahidin FPI Aceh akan berangkat ke Jakarta membawa api guna melawan peninsta agama tersebut,” kata Muslim At Thahiry. 

Banda aceh - Gubernur Aceh Zaini Adbullah atas nama rakyat Aceh melayangkan surat permohonan maaf kepada Raja Saudi Paduka Yang Mulia Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta HE Mr. Mustafa Ibrahim Al Mubarak.

Surat bernomor 300/5079 itu diteken Gubernur Aceh tanggal 1 April 2016 dengan tembusan kepada Wapres, Mendagri dan Menlu tersebut disampaikan Gubernur Aceh terkait insiden pengibaran Aceh yang dilakukan oleh warga Aceh yang sedang menjalankan ibadah umrah di tanah Suci Mekkah beberapa waktu lalu.

“Indsiden pengibaran bendera Aceh yang dilakukan oleh warga Aceh yang sedang melaksanakan ibadah Umrah di Tanah Suci Mekkah merupakan tindakan yang dilakukan secara perorangan dan bukan perintah/anjuran dari Pemerintah Aceh,”

“Atas insiden tersebut, pemerintah Aceh dan seluruh rakyat Aceh menyampaikan permohonan maaf serta mengharapkan  kiranya yang mulia duta besar  berkenann menyampaikan permohonan maaf kami  kepada paduka yang mulia Raja Salman Bin Abdul Aziaz Al Saud,” demikian klarifikasi Gubernur Aceh Zaini Abdullah

Sementara itu, Kepala Humas Pemerintah Aceh, Frans Delian yang dihubungi pada Jumat 8 April 2016 membenarkan bahwa surat tersebut dikirimkan oleh Pemerintah Aceh.

“Iya benar, suratnya dari Pemprov Aceh,” ujar Frans

Diberitakan sebelumnya, Ketua Partai Aceh Wilayah Aceh Utara, Zulkarnaini Hamzah atau biasa disapa Tengku Ni, mengibarkan Bendera Bulan Bintang saat sedang menjalani ibadah umrah. Pengibaran bendera tersebut dilakukan di Jabal Rahmah, Arab Saudi. Juru bicara Partai Aceh, Suaidi Sulaiman membenarkan adanya pengibaran oleh Teungku Ni tersebut.

BIREUEN – Puluhan Ribu Masa yang mengenakan pakaian serba merah menghadiri Acara deklarasi pasangan calon Bupati Bireuen dan calon Gubernur yang di usung oleh Partai Aceh, yang bertempat di lapangan bola kaki Desa Geulumpang Payong Jeumpa, pada Minggu 9 Oktober 2016.

Acara deklarasi tersebut di pandu oleh Abu Bakar AR, salah seorang seniman kawakan asal Aceh Timur, pada acara tersebut pasangan calon Bupati yang di usung oleh Partai Aceh secara bersama-sama menyampaikan orasi politik di hadapan puluhan ribu masa.

“Hari ini adalah hari Peunyata Droe kepada masyarakat kabupaten Bireuen yang hadir kesini, tentu semua masyarakat bertanya apa yang akan kami lakukan kalau terpilih, maka hari ini saya ingin lansung menyampaikan kepada saudara-saudara saya yang hadir kesini, dan tolong sampaikan kepada saudara kita yang tidak sempat hadir”. Ujar H Khalili di atas panggung.

Langkah pertama yang harus dilakukan menurut H Khalili adalah mewujudkan pemerintahan yang bersih serta birokrasi pemerintahan yang sehat, tidak ada lagi pajak liar yang ditarik dari para PNS, tidak ada istilah sogok-menyogok dan jual beli jabatan dalam pemerintahan.

” Kalau saya terpilih, maka akan saya bersihkan pemerintahan dari semua sogok menyogok dan pemerasan”. Ungkapnya.

Selain itu H Khalili berjanji akan membenahi dunia pendidikan di Kabupaten Bireuen.

” Kalau Bireuen mau berubah maka pendidikan generasi penerus harus serius dibenahi, karena pemikiran itulah maka saya pilih wakil pak Yusri yang sudah sangat ahli mengurusi dunia pendidikan”. Ujarnya.

Selanjutnya H Khalili akan fokus membenahi kesehatan di Kabupaten Bireuen, yang merencanakan akan membangun Rumah Sakit Regional di Kabupaten Bireuen.

Selain itu yang paling penting menurut H Khalili adalah bagaimana mengwujudkan kesejahteraan masyarakat, dimana menurutnya sekitar 5000 ha lahan sawah di Kabupaten Bireuen belum di airi oleh air karena belum memiliki irigasi, sehingga menurutnya dirinya akan bersinergi dengan pemerintah Aceh untuk memperjuangkan saluran irigasi untuk seluruh sawah yang ada di Kabupaten Bireuen.

Selain sawah dirinya juga akan membangun jaringan jalan usaha tani untuk memudahkan akses masyarakat dalam mengangkut hasil kebun. Sementara itu di sektor kelautan H Khalili melihat bahwa selama ini para nelayan selalu mengeluhkan dangkal nya Kuala sehingga boat nelayan susah ber operasi, dan dirinya berjanji akan fokus mengembangkan potensi sumberdaya kelautan kalau dirinya terpilih.

Menurut Khalili hal tersebut akan terwujud dengan adanya sinergi seluruh rakyat di Aceh untuk memenangkan PA.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Lhoksukon - Bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh 2017-2022, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem dan TA Khalid di-peusijuek oleh ulama kharismatik Aceh dalam kunjungannya ke LPI Dayah Tgk. Chiek Keumangan Kuta Ara Bungkok Al Aziziyah (Keumaral), Gampong Alue Drien, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Senin, 3 Oktober 2016, pukul 18.30 WIB.

Selain itu ikut di-peusijuek bakal calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib (Cek Mad) dan Fauzi Yusuf (Si Dompeng). Prosesi peusijuekdiawali Abu Paya Pasi yang diiringi alunan shalawat badar. Lalu, dilanjutkan Abu Di Blang Jruen, dan Abi Alue Ie Mirah.

Menurut Pantauan, Mualem dan rombongan tiba di dayah pimpinan Waled Fadli itu sekitar pukul 18.00 WIB, disambut para ulama, santri dan masyarakat. Turut hadir di lokasi para simpatisan KPA/PA. Usai peusijuekkemudian dilanjutkan acara makan bersama.

Banda aceh - Calon Wakil Gubernur Aceh TA Khalid membesuk Ketua DPW Partai NasDem Aceh Zaini Djalil yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Sabtu, 8 Oktober 2016, malam. Zaini Djalil sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.

TA Khalid datang bersama rombongan sekitar pukul 20.00 WIB. Ketua DPD Partai Gerindra Aceh itu turut didampingi Ketua Rakan Mualem Pusat Muzakir. 

“Saya berharap semoga Pak Zaini Djalil cepat diberikan kesembuhan dan dapat beraktivitas seperti biasa,” ujar TA Khalid.

TA Khalid melanjutkan, “Ini hanya kunjungan biasa antara teman sesama partai politik. Saya berharap ke semua pihak mari kita menjaga silaturahmi sesama umat. Beda politik itu hal biasa, silaturahmi tetap harus dijaga”.

TA Khalid turut menyampaikan salam dari Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf (Mualem) kepada Zaini Djalil. “Mohon maaf Mualem belum sempat datang karena berbagai kesibukan di lapangan. Beliau menitip salam,” ujarnya.

Ketua Rakan Mualem Pusat Muzakir menilai kunjungan TA Khalid untuk membesuk Zaini Djalil menjadi contoh positif. “Walaupun mereka berbeda pandangan politik, tapi tetap bersilaturahim,

Jumat, 07 Oktober 2016

"KRUUSEUUMANGAAT".

BANDA ACEH. INSYAALLAH, AKAN JROEH BANGSA ACEH NYOE, DGN RANCANGAN SYUKURAN PARTAI ACEH, DGN GEUPEUDUK KEUMBALI RATEP NANGGROE DI ACEH,
DEUNGOEN DO'A WAQULJA, NANGGROE ACEH, AKAN UDEP KEUMBALI,  LAGEE MASA SULTAN AWAI,
TEURIMOENG GEUNASEH MUALEM, ATEUH NIET DRONEUH, UTK PEU HUKOEM NANGGROE DALAM AHLUSSUNNAH WALJAMAAH,
JAREUNG PEUMIMPIN LAEN YG PEUMIKIRAN LAGEENYOE RUPA.

KRUUSEUUMANGAAT
BANGSA ACEH.

"KRUUSEUUMANGAAT".

BANDA ACEH. INSYAALLAH, AKAN JROEH BANGSA ACEH NYOE, DGN RANCANGAN SYUKURAN PARTAI ACEH, DGN GEUPEUDUK KEUMBALI RATEP NANGGROE DI ACEH,
DEUNGOEN DO'A WAQULJA, NANGGROE ACEH, AKAN UDEP KEUMBALI,  LAGEE MASA SULTAN AWAI,
TEURIMOENG GEUNASEH MUALEM, ATEUH NIET DRONEUH, UTK PEU HUKOEM NANGGROE DALAM AHLUSSUNNAH WALJAMAAH,
JAREUNG PEUMIMPIN LAEN YG NIET LAGEENYOE,
PALENG BANLHEUH GEURANCANG, BAROE TROEH UREUNG LAEN, KA JAK IKOET.

KRUUSEUUMANGAAT
BANGSA ACEH.

Kamis, 06 Oktober 2016

BANDA ACEH – DPR Aceh serta DPRK dari seluruh kabupaten/kota di Aceh mendesak pemerintah pusat dan Gubernur Aceh untuk segera mengimplementasikan Qanun Bendera dan Lambang Aceh selambat-lambatnya tanggal 30 April 2016.

Hal tersebut diputuskan melalui rapat tertutup anggota DPRA dengan DPRK seluruh Aceh di Ruang Badan Musyawarah DPRA, Banda Aceh, Selasa, 1 Maret 2016.

Rapat tertutup tersebut berlangsung mulai pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB. Dalam rapat tertutup tersebut, disepakati bahwa bendera bulan-bintang harus dapat berkibar maksimal 30 April 2016. Jika hal tersebut tidak tercapai, DPRA bersama DPRK seluruh Aceh mendesak lembaga eksekutif untuk memboikot pilkada serentak 2017.

“Apabila dalam jangka waktu sebagaimana yang telah ditentukan, Gubernur/wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota/ Wakil Wali Kota tidak mengibarkan bendera Aceh di seluruh kantor Pemerintah di Aceh, maka kami mendesak Gubernur/wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota untuk menolak Pilkada Aceh 2017 mendatang,” baca Abdullah Saleh dalam sidang terbuka sekitar pukul 18.20 WIB.

Di samping itu juga, pernyataan sikap tersebut juga ditandatangani oleh seluruh pimpinan DPRK seluruh Aceh. Penandatanganan tersebut dilakukan setelah pembacaan sikap yang dilakukan Abdullah Saleh. 

Banda Aceh - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Meulaboh, Teungku Jauhari, meminta seluruh jajaran KPA dan PA di daerahnya untuk aktif melakukan kerja  pemenangan demi kemenangan di pilkada 2017.

"Saya meminta seluruh jajaran KPA, PA, simpatisan serta lembaga underbow PA untuk aktif memenangkan calon dari Partai Aceh di pilkada 2017," ujar Teungku Jauhari usai bertemu dengan Mualem, Rabu 5 Oktober 2016.

"Kita harus memenangkan Mualem-TA Khalid untuk gubernur dan wakil gubernur serta Ramli MS dan Banta Puteh Syam untuk bupati dan wakil bupati Aceh Barat," ujar Teungku Jauhari lagi.

"Mesin PA dan KPA harus dihidupkan," katanya.

Menurutnya, kerja nyata sangat diperlukan untuk meraih kemenangan.

"Yang terpenting kita harus kompak. KPA, PA, simpatisan serta lembaga pendukung lainnya harus saling berkoordinasi guna meraih kemenangan," ujar Teungku Jauhari lagi.

"Untuk menang kita harus kerja keras. Rapatkan barisan agar kandidat yang diusung PA bisa menang untuk Aceh dan kabupaten kota," ujar Teungku Jauhari.

Banda aceh - Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, berterima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi para atlet Aceh pada gelaran Pekan Olahraga Nasional ke 19 di Jawa Barat. 

Pemerintah melalui KONI Aceh memberikan penghargaan berupa bonus kepada para atlet yang telah membawa pulang 8 emas, 7 perak dan 9 perunggu ke Bumi Iskandar Muda.

"Saya bangga dengan capaian para atlet di Bandung. Anda semua adalah pahlawan olahraga yang telah mengukir sejarah baru bagi Aceh," ujar Muzakir Manaf, saat memberikan bonus para peraih medali PON ke 19 Jawa Barat, di Gedung Olahraga KONI Aceh, Kamis 6 Oktober 2016.

Selain memberikan bonus, Wagub juga menjanjikan untuk menggratiskan biaya pendidikan hingga sarjana bagi peraih medali.

Muzakir Manaf yang juga Ketua KONI Aceh mengatakan, semua pihak patut berbangga, karena perolehan medali atlet Aceh bukan hanya memperbaiki peringkat perolehan medali dari PON ke 18 di Riau pada 2012 lalu, tapi juga memecahkan rekor baru. 

Di PON Riau, Aceh finis pada peringkat ke 25, dan di Bandung Jawa Barat, Provinsi Aceh berhasil menduduki peringkat ke 17. Rekor yang dipecahkan oleh atlet Aceh adalah meraih medali terbanyak setelah 27 tahun, yaitu pada PON yang digelar di Jakarta pada tahun 1989 dengan perolehan 7 medali emas, 2 perak dan 9 perunggu. Aceh saat itu sukses menembus peringkat 15 besar.

"Hal itu tak lepas dari kerja keras semua pihak. Pertahankan capaian anda. Siapkan diri anda untuk gelaran PON mendatang (di Papua), ujar Muzakir Manaf.

Wagub menegaskan, ke depan, Pemerintah Aceh akan berkomitmen sepenuhnya untuk meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana olahraga di Aceh sehingga prestasi atlet bisa menjadi lebih baik.

Rekor PON Jabar juga dipecahkan oleh lifter angkat besi putri Aceh Nurul Akmal. Ia berhasil memecahkan rekor nasional kelas +75 Kg putri PON XIX di Gor Si Jalak Harupat, dengan rekor angkatan clean and jerk dari 132 kg menjadi 133 kg. Selain itu, Fuad Ramadhan atlet Atletik Aceh juga berhasil memecahkan rekor nasional. Untuk rekor tersebut, Wagub kembali mengguyur bonus kepada Nurul, yaitu uang tunai Rp. 10 juta.

Untuk rincian bonus kepada para atlet yang memperoleh emas adalah sebagai berikut. Emas perorangan mendapatkan bonus uang tunai senilai Rp. 250 juta dan Rp. 300 juta kepada peraih Emas beregu. Sementara pelatih diguyur bonus Rp. 200 juta. Kepada masing-masing atlet peraih emas, KONI juga memberikan satu unit sepeda motor.

Peraih perak perorangan juga mendapatkan bonus yang tidak sedikit. Pemerintah melalui KONI Aceh memberikan uang tunai senilai Rp. 60 juta serta Rp. 100 juta kepada peraih perak beregu. Sementara pelatih mendapatkan bonus Rp. 40 juta. Untuk peraih perunggu, KONI memberikan bonus Rp. 30 juta dan Rp. 40 juta untuk perunggu beregu serta Rp. 30 juta untuk pelatih.

Sementara itu, peraih perak eksebisi, KONI memberikan bonus Rp. 20 juta serta Rp. 10 juta kepada pelatih. Peraih perunggu eksebisi diberikan bonus Rp. 10 juta dan Rp. 7,5 juta kepada pelatih.

Untuk rincian peraih medali adalah; Metha Putri Musticha dari Cabang Kempo, Kandar Hasan dari Tarung Derajat,  tim penerjun Aceh, Nuzul Puji Rama dari cabang panahan, Fuad Ramadhan dari atletik, serta Surahmat dan Nurul Akmal atlet angkat besi.

Sementara untuk medali perak, Aceh berhasil membawa pulang tujuh medali. Di antaranya diraih Suhermansyah dan Yuni Ari Kusna pada cabang Tarung Derajat, Erik Prahasta atlet terjun payung perorangan, Fadhlunna Khairunnisa dari cabang taekwondo, atlet drum band campuran, Dhia Rahmat atlet panahan aduan perorangan putri, serta tim drum band berbaris jarak pendek campuran.

Untuk medali perunggu sebanyak 9 biji diraih oleh Suriyadi Siagian pada cabang gulat 80 kilogram, Ali Akbar pada cabang Tarung Derajat serta tim Tarung Derajat Seni Gerak. Selanjutnya medali disumbang Riski Widayana pada cabang kempo, Insanul Sabri di cabang tinju walter, tim panahan total beregu, tim panahan aduan beregu putra, serta drum band ketahanan  dan ketetapan berbaris putri.

Sementara itu, Kamaruddin Abu Bakar, Ketua Harian KONI Aceh, menyebutkan para atlet telah berjuang sangat keras mulai dari pemusatan latihan hingga sukses mengharumkan nama Aceh di Jawa Barat. Kamaruddin mengharapkan, para atlet bisa terus berlatih sehingga pada gelaran olahraga-olahraga selanjutnya, bisa terus berprestasi dan tentunya tetap mengharumkan nama Aceh di kancah nasional hingga internasional.

Banda Aceh – Ulama Aceh, Tu Bulqaini, meminta seluruh muslim di Indonesia dan dunia untuk bersatu untuk melawan pelecehan terhadap Islam.

Statemen ini disampaikan oleh Tu Bulqaini terkait pernyataan Ahok yang dinilai menyudutkan Islam dalam video yang menyebar di media massa baru-baru ini.

“Jangan hanya diam. Kita banyak tapi diam saat Alquran dilecehkan. Muslim di DKI harusnya bersatu melawan Ahok,” kata Tu Bulqaini kepada mediaaceh.co, Kamis malam, 6 Oktober 2016.

“Di Jakarta banyak yang mengatakan pemimpin kafir adil lebih baik dari muslim zalim. Kalau saya katakan itu kurang tepat. Yang sebenarnya, pemimpin muslim adil lebih baik dari  kafir adil,” kata Tu Bulqaini, ulama Aceh, kepada mediaaceh.co, Kamis malam, 6 Oktober 2016.

“Saat Islam dilecehkan, semua diam. Kemana itu aktivis HAM? Kita mayoritas tapi dilecehkan. Indonesia itu merupakan negara dengan mayoritas muslim terbanyak di dunia. Tapi diam saat Alquran dilecehkan, ini yang sangat kita sesalkan,” ujarnya lagi.

Tu Bulqaini  berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan atas sikap Ahok yang dinilai melecehkan Islam.

“Jangan pelanggaran HAM itu hanya ditunjukan kepada muslim. Saat Ahok melecehkan Alquran juga harus ditindak,” katanya lagi. 

ACEH TIMIR - Haul Sultan Alaiddin Said Maulana Abdul Azizsyah yang ke 1213 kembali digelar di Monumen Islam Asia Tenggara (Monisa). Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1438 H yang  jatuh pada Minggu (2/10/2016).

Haul yang diselenggarakan di Desa Banda Khalifah Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur tepatnya dalam komplek Monisa itu dipadati oleh ribuan majlis zikir yang hadir dari berbagai desa di seluruh Kecamatan Peureulak.

"Sekitar tiga ribu jamaah hadir hari ini untuk berzikir di Acara Haul Sultan Alaiddin Said Maulana Abdul Azizsyah" ujar Muslem (33) salah satu panitia kepada WartaAceh.com.

Selain ribuan majlis zikir, panitia juga mengundang tamu tamu penting lainnya, yaitu Ayah Bukhari Hasan (Pimpinan Dayah Leuge), Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, Sultan Dari Malaysia, Cawagub dari Partai Aceh.

Bakal calon wakil gubernur Aceh, TA Khalid menjelaskan betapa pentingnya mengkaji kembali butir-butir MoU Helsinki, untuk kemudian dikomunikasikan dengan Jakarta. Poin terpenting yang harus diperjuangkan, katanya, adalah soal kewenangan Pemerintah Aceh ke depan.

“Bila ini tidak dituntaskan, maka tidak ada bedanya antara Aceh dengan provinsi lain di Indonesia. Dan ini menjadi pekerjaan rumah terberat yang harus dipikul,” kata TA Khalid dalam silaturrahmi bersama di City Coffee, Lhokseumawe, Selasa (4/10/2016).

Dalam pertemuan yang digagas PKS Kota Lhokseumawe tersebut, TA Khalid juga sempat menceritakan tentang kilas balik Pilkada tahun 2012 silam, yang mengantarkan pasangan Zikir ke tampuk pimpinan Pemerintah Aceh.

“Memang benar kata beberapa orang, MoU Helsinki itu tidak membuat rakyat Aceh kenyang, tapi lihatlah betapa banyak sudah dana otsus itu mengalir ke Aceh. Berapa banyak sudah sarana dan prasarana yang bisa dibangun dengan dana tersebut, tak terkecuali dayah dan masjid di pelbagai pelosok daerah. Dan itu karena adanya MoU ini,” ujarnya.

Karena itu, kata Dia, bersama Muzakir Manaf akan terus berjuang menyelamatkan MoU Helsinki agar terus dipenuhi Jakarta, demi Aceh yang lebih baikdan sejahtera. “Jangan sampai MoU Helnsinki bernasib sama dengan Ikrar Lamteh,” katanya.

Pak Cek Ajak Masyarakat dan Tim Pemenangan Untuk Bersabar Menanggapi Fitnah

Aceh Besar – Calon Bupati Aceh Besar, Saifuddin Yahya, SE meminta kepada seluruh masyarakat, KPA/PA dan Tim Pemenangan  Aceh untuk tidak mendengar kabar yang berbentuk fitnah dari lawan politik, itu disampaikan menghadiri peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1438 H di halaman Mesjid Darul Falah, Cot Keu-eung, Kabupaten Aceh Besar, selasa malam (04/10).

Saifuddin Yahya, SE juga menyatakan, “untuk semua tim pemenangan dan seluruh masyarakat untuk bersabar saja terlebih dahulu, karena mereka itu belum mengetahui bagaimana harimau kalau bangun dari tidurnya.”

“dengar saja fitnah kotor itu, sebari mununggu kapan waktu yang tepat untuk kita membungkam fitnah tersebut,” tegas Pak Cek.

Selain itu Juanda Jamal, ST selaku calon Wakil Bupati Aceh Besar, pasangan Pak Cek mengatakan, “kedepannya kita akan membangkit potensi alam yang di Aceh Besar dan kita juga akan terus berupaya untuk meningkat perekonomian masyarakat dan mampu memproduksi hasil alam sendiri”.

Acara ini di selenggarakan oleh Ikatan Remaja Mesjid (IRM) dan didukung TIM pemenagan calon Bupati Saifuddin Yahya, SE beserta calon Wakil Bupati Juanda Jamal, ST (SAHAJA) dan juga Calon Gubernur H. Muzakir Manaf dan TA Khalid yang diusung oleh Partai Aceh (PA).

Gak perlu di ikuti

Assalamualaikum wr wb....Sebagai ingatan dan catatan sejarah perjalanan perjuangan,,,mereka bertiga adalah tokoh dlm perjuangan GAM di masa lalu,,tp sangat kita syg kan ketiga mrk bukan tokoh pemersatu KPA/PA tetapi merka telah memecah belah KPA dan rakyat aceh demi kekuasaan,,seandainya mrk tdk berambisi pangkat dan jabatan,mungkin KPA, masih utuh tdk terjadi cerai berai,,sangat di sygkan oknum KPA  yg telah melenceng dari garis komando mrk tdk berpungsikan diri nya sebagai KPA yg hrs berjalan di atas garis perjuangan bukan berjalan di antara barisan kandidat yg haus pangkat dan jabatan,,wahai rekan kami,sahabat kami,saudara kami,,kembalilah ke dlm wadah KPA dlm satu rumah partai perjuangan yaitu partai aceh,,,kta jangan fanatik kpd kandidat ,tp lebih fokus lah kpd perjuangan krn perjuangan tujuan utama Bangsa aceh,,bkn saling tuding demi kandidat yg sudah tdk lagi dlm wadah perjuangan,,mrk lebih memilih pangkat dan jabatan dari pada perjuangan,,,,patut kita acung jempol kpd saudara MUHAMMAD NAZAR,mantan wagub 2006-2011,,,beliau tdk akan membangkang perjuangan,,beliau lahir dari kalangan mahasiswa,,tp knapa mrk yg lahir dri perjuangan   rela berkhianat terhadap perjuangan,,anda bsa menilai sndiri mna yg terbaik,,,,mka dari itu mari sahabat,saudara,rekan kami kembalilah bersama kami,,,,wslm ,, by Ramli,,

Selasa, 04 Oktober 2016

Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau kerap disapa Mualem mengatakan, dirinya siap menerima protes dari dunia luar jika dalam menerapkan Ahlussunnah Waljamaah di Aceh kedepan menuai kontroversi.

“Insyaallah kedepan akan kita tarik garis jika Allah kehendaki, saya juga akan siap dengan protes-protes luar, yang pasti dari dunia barat,” kata Muzakir Manaf, dalam acara peringatan tahun baru Islam dan acara deklarasi penerapan aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan pengamalan fiqih menurut mazhab Iman Syafii, di Pidie, Minggu 2 Oktober 2016.

Mualem juga mengatakan, masalah penerapan Syariat Islam di Aceh memang sedikit sensitif bagi luar, walapun itu bukan urusan mareka. Dia juga mengatakan apa yang dilakukan msayarakat Pidie sudah sangat tepat dalam menerapkan aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan pengamalan fiqih menurut mazhab Iman Syafii.

“Apa yang kita lakukan di Aceh terkadang sensitif bagi dunia luar, tapi itu bukan masalah, itu urusan kita bukan urusan mareka,” katanya.

Categories

Unordered List

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget