Rabu, 14 Desember 2016

Banda Aceh - Mayjen TNI Chairawan K Nusyirwan mengapresiasi kinerja Mualem yang tetap memegang teguh dan prisipnya dalam memperjuangkan segala bentuk kewenangan. Jendreal bintang dua ini menuturkan, sosok kharismatik dan jiwa Ke-Acehan sangat melekat erat pada Mualem yang hingga saat ini yang tetap komitmen dalam memperjuangkan segala kemaslahan rakyat Aceh menuju ke arah yang lebih baik. Hal ini disampaikan mantan Komandan Komando Resort Milter 011/Lilawangsa – Banda Aceh saat mewakili tim koalisi pada pengukuhan tim pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf - H. TA Khalid di Banda Aceh, Senin 12 Desember 2016. "Jiwa perjuangan rakyat Aceh itu sangat melekat pada Mualem. Kenapa saya katakan itu? Sebab saya juga latarbelakang militer yang ketika itu saya sudah lama mempelajari gerak gerik Mualem dimana tetap punya komit terhadap perjuangan rakyat Aceh. Maka sudah sepantasnya Aceh ini dipimpin oleh seorang panglima yang tegas dan bijaksana," ujar Mayjen TNI Chairawan K Nusyirwan yang disambut yel-yel kemenangan Mualem.  Dalam sambutannya, ia juga mengaku akan terus bekerja semaksimal mungkin dalam memberikan dukungannya terhadap Mualem-TA Khalid sebagai calon Gubernur Aceh pada pilkada 2017. Menurutnya, kharismatik dan harga diri Aceh masih dimiliki oleh mantan pucuk pimpinan GAM tersebut.  "Jadi, jangan ragu lagi jika ingin nasib Aceh ini berubah menjadi lebih baik dan masyarakatnya sejahtera. Maka marilah kita saling bergandengan tangan dalam memenangkan Mualem, karena secara historis masa kejayaan Aceh ini berada di bawah kepemimpinan sang panglima," ujar Mayjen TNI Chairawan K Nusyirwan.[media aceh]

BANDA ACEH – Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem saat pengukuhan Tim Pemenangannya di Gedung Amel Convetion Hall, Banda Aceh, pada Senin 12 Desember 2016.

Saat memberi sambutan, Ketua Umum Partai Aceh itu mengapresia komitmen partai-partai nasional yang setia mendukung pencalonannya dengan TA Khalid sebagai kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022 hingga saat ini.

Sebagai wujud penghormatannya, Mualem pun memberikan penghormatan dan ucapan terimaksaih dengan menyebut satu per satu partai pendukung/pengusung.

“Terimakasih kepada partai nasional yang telah komit dan setia mendukung pencalonan kami. Terimakasih untuk Partai Aceh, Partai Gerindra, Partai PKS, Partai PPP,” ujar Mualem.

Namun dalam pemberian ucapan terimakasih ini, ada sedikit lelucun yang membuat gelagak tawa ratusan orang yang menghadiri acara pelantikan Tim Pemenangan Mualem-TA Khalid ini.

Setelah menyebut Partai PPP, Mualem sempat terdiam sejenak, kemudian ia melanjutkan, “Peu lom? Keu Partai PBB. Karap tuwe keu PBB, tapi han tuwe shit,” celetuh Mualem yang mengundang gelagak tawa para hadirin.

Dalam kesempatan itu, Mualem juga mengapresiasi dukungan secara personal yang diberikan oleh tokoh-tokoh Aceh baik yang menetap di Medan maupun yang menetap di Jakarta. Dukungan yang mengalir seperti saat ini, kata Mualem, tidak hanya tingkat gubernur akan bisa dimenangkan tapi juga tingkat negara akan mungkin untuk dimenangkan.

“Kalau dukungan sudah seperti ini, bukan hanya tingkat gubernur kita mampu tapi juga tingkat negara. Kita punya Pangdam, Punya Polda, punya parnas, punya DPRA, semuanya kita sudah punya hari ini,” umbar Mualem yang penuh optimis untuk memenangkan pilkada 2017 mendatang yang diiringi applus dari ratusan tamu undangan.

Di akhir sambutannya itu, Mualem juga berjanji akan bekerja secara maksimal mungkin untuk membangun Aceh dengan TA Khalid jika terpilih nantinya, serta tetap akan menjaga sinergitas dengan partai-partai nasional yang sudah mendukung hari ini, untuk bekerja secara bersama dalam membangun Aceh yang lebih maju dan sejahtera. [Klikkabar.com]

Jumat, 09 Desember 2016

KUALASIMPANG - Sejumlah anak muda Tamiang yang bergabung dalam relawan Rakan Mualem dan Baramuda Rusman-M Ichsan menggalang bantuan dana di sejumlah persimpangan jalan di Kota Kualasimpang, Kamis (8/12/2016).

Pantauan Serambinews.com, Kamis (8/12/2016), puluhan anak muda ini,  berdiri di sejumlah persimpangan jalan, menggunakan kotak kardus, meminta bantuan kepada pengendara kenderaan yang melintas.

Ketua Rakan Mualem, Zikrillah didampingi Baramuda Aceh Tamiang Azir kepadaSerambinews.com, mengatakan, mereka tergugah atas terjadinya musibah gempa yang menimpa masyarakat Pidie Jaya.

Rencananya pihaknya akan menggalang bantuan selama beberapa hari, nantinya bantuan tersebut akan disalurkan kepada korban bencana gempa melalui yang berhak.

Selain relawan Rakan Mualem dan Baramuda, di lokasi berbeda juga terlihat Ikatan Remaja Masjid Aceh Tamiang (Ikram) serta pelajar SLB juga ikut menggalang bantuan dana. 

Kamis, 08 Desember 2016

Ulee Glee - Ketua Umum DPA Partai Aceh, Mualem Muzakir Manaf, mengantar sendiri bantuan masa panik di Desa Paru Keude, Kabupaten Pidie Jaya.

Kedatangan Mualem membuat para pengungsi setempat terkejut.

"Nyoe bantuan dari lon pribadi," kata Mualem sambil mengangkut bantuan yang dikemas dalam kotak.

Sejumlah warga kemudian membantu Mualem untuk mengangkut bantuan dari mobil Mualem.

Beberapa menit kemudian juga hadir ke lokasi TA Khalid dan rombongan PA Gerindra. 

Menurut Geuchik Paru Keude, M. Yasin, gempa menyebabkan puluhan rumah dan fasilitas umum di daerahnya rusak berat.

"Ada sekitar 85 orang yang terluka. 2 orang ditemukan meninggal," ujar M. Yasin.

"Masyarakat was was karena gempa susulan. Makanya berkumpul di sini," kata M. Yasin. [Media aceh].

Rabu, 07 Desember 2016

LHOKSEUMAWE - Pemerintah Aceh Utara mengerahkan tim dokter dan mobil ambulans untuk membantu korban gempa di Pidie Jaya, Rabu, 7 Desember 2016. Selain itu, dua alat berat juga telah dikirim ke lokasi gempa. "Tim kesehatan Aceh Utara sudah menuju Pidie Jaya. Mereka ada 18 orang dan empat mobil ambulans," kata T. Nadirsyah, Kabag Humas Setda Aceh Utara kepada portalsatu.com, Rabu siang. Nadirsyah menyebut tim kesehatan itu antara lain seorang dokter spesialis bedah, seorang dokter spesialis THT, empat dokter umum, seorang penata anestesi, dan 11 perawat.  “Kita juga mendapat kabar di lokasi gempa kekurangan alat berat. Jadi kita dibantu oleh BPBD membawa dua unit alat berat ke sana untuk membersihkan puing-puing, sekaligus mencari korban yang tertimbung reruntuhan bangunan,” kata Nadirsyah. Kepala BPBD Aceh Utara Munawar mengatakan, sebanyak 25 anggota BPBD dan Search and Rescue (SAR) Aceh Utara dikerahkan untuk membantu evakuasi korban gempa di Pidie Jaya. "Anggota SAR dan BPBD sudah berangkat ke lokasi sejak pukul 11.00 WIB. Mereka turut membawa enam tenda siap pasang, rubber boat dan sejumlah perlengkapan tanggap darurat lainnya," kata Munawar via telepon seluler. Munawar berharap bantuan anggota BPBD dan peralatan yang dikirmkan pihaknya bisa bermanfaat di lokasi gempa. "Kami tetap berpartisipasi dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Pidie Jaya," pungkasnya. - See more at: http://portalsatu.com/read/news/aceh-utara-kirim-tim-kesehatan-dan-alat-berat-ke-pidie-jaya-21851#sthash.ykxIUmGm.dpuf

APAKAH pemberontak, gerilyawan, atau pejuang? Untuk menjawabnya tergantung pada sudut mana melihatnya dan dari sisi mana kita berada. Namun Kamaruddin Abubakar, mantan Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka, tak ingin mencari kata yang pas untuk kiprahnya.

“Bagi kami yang penting apa yang kami lakukan di masa lalu itu dengan niat memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh,” kata Kamaruddin yang akrab disapa Aburazak saat ditemui di rumahnya di Ulee Kareng, Banda Aceh.

Aburazak kini adalah Wakil Ketua Umum Partai Aceh dan juga menjadi Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), dua lembaga yang dipimpin Muzakir Manaf, mantan Panglima GAM yang kini menjabat Wakil Gubernur Aceh. Dia juga dipercaya menjadi Ketua Pelaksana Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA).

Bagi Aburazak, jabatan bukan segalanya. “Kendati demikian, setiap amanah harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan harus dipertanggungjawabkan kepada pemberi amanah,” katanya.

Misalnya, kata Aburazak, rakyat Aceh sudah mempercayai pemimpin Partai Aceh untuk memegang tampuk kepemimpinan di Aceh, bahkan di 13 kabupaten lainnya, “Karena itu kita harus menjalankan amanah itu dengan penuh tanggung jawab.”

Ketika pilkada Aceh 2012 yang lalu, Aburazak adalah Ketua Tim Pemenangan Pusat Partai Aceh yang mengusung mantan tokoh GAM Zaini Abdullah yang berpasangan dengan Muzakir Manaf. Di tangan Aburazak semua sentral strategi pemenangan pilkada itu, bahkan termasuk ke daerah-daerah tingkat dua yang mencalonkan kader Partai Aceh sebagai calon bupati dan walikota.

Kemenangan dalam pilkada Aceh untuk pasangan Zaini-Muzakir dan juga untuk 12 kabupaten dan kota ternyata bagi Aburazak bukan berarti pekerjaan sudah selesai. “Sebenarnya, kini kita melaksanakan pekerjaan yang lebih berat tantangannya,” katanya.

Urusan pemenangan, tampaknya Aburazak memang jagonya. Ia ibarat motor penggerak bagi partainya. Buktinya, menjelang pemilu legislatif April 2014, Abu Razak kembali mendapat tugas serupa. Ia mengepalai Komite Pemenangan Partai Aceh (KPPA). 

“Rakyat Aceh menaruh harapan besar untuk PA (Partai Aceh) agar ada perubahan untuk masa depan Aceh. Marilah kita sama-sama menjaga amanah. Apalagi tanggung jawabnya langsung atas pundak kita, atas Pemerintah Aceh.”

 ***

RUMAH di salah satu pojok Ulee Kareng itu sangat asri. Ada sebuah jambô di pojok kanan halaman. Di beberapa sudutnya dicat merah, putih, dan hitam, tiga warna kombinasi bendera Partai Aceh. Tokoh masyarakat Aceh mengunjungi rumah ini silih berganti.

Di situlah Aburazak bermukim bersama istri dan dua buah hatinya. “Ini anak saya dari istri saya yang kedua,” kata Aburazak. Pertama menikah pada 1995, Aburazak menyunting Mariyana Muhammad yang memberinya empat buah hati. “Saya kehilangan mereka pada tsunami 2004,” kata Aburazak. Sejenak ruang tamu terasa sunyi. Dia menarik nafasnya, dan melepasnya perlahan-lahan.

Aburazak menikah kedua kalinya pada 2006 dengan Rita Satria binti Syarboyni. Mereka dikaruniai dua buah hati, Naiza Nafira dan M. Muntadar.

Jika di rumah Aburazak bermain-main dengan Naiza dan Muntadar, maka begitu melangkah ke luar pagar dia langsung bergelut dengan beragam kesibukan. Di antaranya, mengurusi partai dan organisasi mantan kombatan. Kini sudah bertambah lagi, yaitu ke kantor gubernur. Maklumlah, di sinilah kantor PDPA berada. Di lantai tiga. “Tak mengapa jika untuk kebaikan,” katanya. Dia bertekad membantu peningkatan pendapatan daerah.

Lahir di Teupin Raya pada 1 Mei 1967, Aburazak adalah keluarga besar Syamaun Gaharu. Berpangkat terakhir brigadir jenderal, Syamaun adalah  Panglima Kodam Iskandar Muda pertama periode 1956 – 1960. Dari salah satu adik perempuan Syamaun Gaharu, lahirlah kakek Aburazak. Jadi Aburazak ini generasi ketiga dari keluarga besar Syamaun Gaharu.

Aburazak adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di kampung. Begitu juga dengan sekolahnya, mulai dari MIN hingga SMA. Pulang sekolah, dia membantu ayahnya, Abubakar, yang membuka toko kelontong.  

Setelah menamatkan SMA pada 1986, dia merantau ke Banda Aceh. “Saya kuliah di akademi akuntansi,” katanya. Namun tak selesai. “Pada semester tiga saya mengurus paspor untuk keluar dari Aceh,” katanya. Rupanya dia sudah menjalin kontak dengan Gerakan Aceh Merdeka. Ia ke luar negeri untuk bergabung dengan GAM dan ditampung oleh Malik Mahmud yang kini adalah Wali Nanggroe.

Pada 1988, Aburazak berangkat ke Libya. “Kami ditempatkan di kamp Tajura, Tripoli. Di sinilah kami mengikuti latihan militer,” katanya. Enam bulan latihan, Aburazak terpilih menjadi pengawal Muammar Khadafi, pemimpin Libya. “Waktu itu, saya di Benghazi, bertugas selama 15 hari,” katanya.

Usai menjaga Khadafi, dia ditugaskan menjaga senjata dan alat-alat tempur, hingga kemudian pada 1989 dia kembali ke  Malaysia.

Berselang setahun, Aburazak sudah berada di Aceh. “Kami berjumpa dengan tokoh-tokoh senior GAM yang sudah bergabung sejak 1976,” katanya. “Misalnya Pawang Rasyid, Uma, Tengku Usuf, Teungku Yusuf Husen, Teungku Yahya, dan lain-lain, semuanya ada sekitar 30 orang. Kami melapor bahwa sudah menjalankan pendidikan di luar, dan amanah Wali (Hasan Tiro) untuk memberi penerangan kepada rakyat Aceh.”

Tentu saja Pawang Rasyid menyambut Aburazak dan teman-temannya dengan penuh semangat. Waktu itu, Pawang Rasyid adalah Panglima Pidie. “Begitu kami pulang, tiga daerah di Aceh bergolak, yaitu Aceh Timur, Pidie, dan Aceh Utara (Bireuen masih berada dalam wilayah Aceh Utara),” katanya. Kendati demikian, mereka tetap menjalankan tugas memberi penerangan itu. “Kami masih prajurit.”

Dalam perjalanan waktu, Aburazak kemudian menjadi Panglima Pidie menggantikan Pawang Rasyid yang wafat pada 1998. Dua tahun kemudian, Panglima Abdullah Syafii mengangkatnya menjadi komandan operasi untuk seluruh Aceh. “Bersama Tengku Lah (Abdullah Syafi’i, dan Mualem (Muzakir Manaf yang waktu itu masih Wakil Panglima), kami memimpin gerilya berdasarkan arahan Wali,” katanya.

Sepeninggalan Abdullah Syafi’i, Muzakir Manaf diangkat menjadi Panglima GAM, dan Aburazak menjadi Wakil Panglima GAM. Mereka tetap bersama-sama naik turun gunung.

***

HELIKOPTER berderu-deru terbang di pegunungan Tiro. Mereka merapat ke lokasi Mualem dan Aburazak berada. Dari heli yang mendarat, turun tiga orang dan mendekati para pemimpin gerilyawan GAM ini. “Mereka adalah tim yang sedang merumuskan perdamaian antara RI dan GAM,” kata Aburazak.

Gagasan perdamaian memang sudah berlangsung sejak 2003. “Kita terus mengikuti perkembangan perdamaian. Kita tahu, kita berkoordinasi bersama dengan Zakaria Saman (salah seorang pemimpin GAM). Saya selaku komandan operasi memegang komando apakah terus berjuang atau stop, karena itu memang harus mengetahui instruksi dari pimpinan,” katanya.

Aburazak sangat ingat tim yang menjumpainya itu. “Yang datang di antaranya adalah Peter Fieth dan Juha Cristensen, satu lagi dari Finlandia saya lupa namanya,” katanya. Tiga orang inilah yang bertanya bagaimana keputusan GAM yang berada di lapangan jika pimpinannya di luar negeri memutuskan berdamai.

“Kami satu komando, kalau diperintah stopperang, kami stop perang. Kalau diperintah lanjut, kami lanjut. Itu saja,” katanya. Aburazak menjelaskan, bahwa komitmen mereka berada pada komando pimpinan. “Mereka adalah Wali, Malik Mahmud, dan Zakaria Saman. Jadi kalau perintah itu datang dari luar tiga pimpinan kami itu, kami tak menghiraukannya,” katanya.

Setelah kedatangan ketiga orang itulah perdamaian pun terwujud pada 2005. Kemudian Aburazak bersama elite GAM merancang perubahan GAM menjadi partai politik dan satu organisasi untuk menampung mantan kombatan. Mulanya mereka membuat nama Partai GAM dengan bendera berlambang bintang bulan, tetapi tak kunjung disetujui.

Akhirnya sebuah ide nama partai lahir dari diskusi Aburazak dan beberapa elite GAM di sebuah sudut Jakarta. “Waktu itu ada Meuntro Malik, Zakaria Saman, Mualem, dan Yahya Muadz,” katanya. Dari hasil mengutak-atik nama, tersebutlah Partai Aceh. “Jadi maknanya lebih luas, sebab kalau memakai nama Partai GAM kan seolah-olah partai hanya untuk kombatan saja. Kalau dengan nama Partai Aceh itu lebih luas, menjadi milik semua rakyat Aceh,” kata Aburazak.

Lalu, mereka bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan langsung meneken satu surat rekomendasi untuk nama Partai Aceh pada 8 April 2008. “Sesampai di Aceh kami duduk bersama merembukkannya lagi. Waktu itu kami dipanggil Wali, dan ada juga Mualem (Muzakir Manaf),” katanya.

Setelah semuanya sepakat, diumumkanlah nama partai lokal ini. “Alhamdulillah semuanya menerima dan menyambutnya dengan baik,” katanya. Maka lahirlah Partai Aceh pada 2008. Pada pemilu 2009, Partai Aceh menguasai parlemen di DPRA sampai 33 kursi, 48 persen.

Bahkan pada pilkada 2012, 60 persen lebih rakyat Aceh memilih calon pemimpin dari Partai Aceh, Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, dan 12 dari 23 kabupaten telah memilih kepala daerahnya dari Partai Aceh.

***

KINI jam tidur Aburazak sudah berkurang drastis. “Terus terang, ketika konflik dulu saya dapat tidur delapan jam, sekarang cuma empat jam. Banyak tugas yang harus kita selesaikan, kita jalankan,” katanya.

Para mantan kombatan yang kini berada di Partai Aceh memang sedang menanggung beban yang berat. Rakyat Aceh menggantung harapan masa depannya di sini. “Ini jelas tanggung jawab kita. Buruknya, majunya, kurangnya Aceh ini tanggung jawab kita. Tak ada kata-kata yang bisa disusun untuk beralasan,” katanya.

Ia yakin, semua timnya akan bekerja dengan tulus ikhlas untuk sama-sama membangun Aceh. “Kita harap juga dari kampus-kampus, dari pengusaha-pengusaha Aceh di mana saja berada. Marilah bersama-sama membangun Aceh. Ini masa membangun,” katanya. []

Nagan Raya – Acara peresmian sebuah dayah di Kabupaten Nagan Raya pada hari Rabu, (9/3/2016) menjadi momen yang mengharukan bagi masyarakat Nagan terutama simpatisan Partai Aceh, pengurus PA dan KPA Se Nagan Raya, acara ini menjadi ajang bersatunya kembali para pihak yang bersitegang akibat kisruh pencalonan Bupati yang akan di Usung Oleh Partai Aceh.

Menurut salah satu mantan kombatan yang tidak mau di sebutkan namanya kepada aceHTrend mengatakan bahwa beginilah seharusnya anak-anak perjuangan bersikap, dan kehadiran H.Muzakir Manaf telah membuat kondisi para mantan Kombatan ini kembali bisa duduk satu meja.

Adalah H. Mahyidin Ali seorang tokoh masyarakat Nagan, yang berada orang dibalik mencairnya gunung es konflik PA Nagan Raya tersebut.

“Bagi kami masyarakat bersatunya tokoh penting di tubuh Partai Aceh ini akan membawa kebaikan bagi rakyat Nagan, dan Ini menjadi awal perubahan Nagan Raya Ke arah yang Lebih Baik,” ujar H.Mahyidin Ali kepada aceHTrend di saat di minta tanggapannya terhadap bersatunya kembali KPA, PA dan seluruh simpatisan yang selama ini bersitegang.

Pantauan aceHTrend, terlihat ketua KPA Ali Hasyimi, TR. Mulia, Samsuardi Alias Juragan, H.Asib Amin, dan sejumlah pengurus dan simpatisan melakukan salam komando dan tersenyum bahagia, setelah kembali ke rumah besar Partai Aceh.

Sebagaimana diketahui pasangan H.Asib Amin dan Samsuardi alias Juragan berencana naik menjadi calon Bupati Nagan Raya melalui partai Gerindra dan Partai Aceh, akankah pertemuan ini menjadi Awal yang baik Bagi mereka, kita tunggu saja kisah selanjutnya.[]

BANDA ACEH -Ketua DPA Partai Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, meminta seluruh anggota KPA dan pengurus Partai Aceh untuk membantu korbangempa yang melanda Kabupaten Bireuen, Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016).

"Kita minta seluruh jajaran KPA dan PA dari gampong hingga kabupaten kota untuk membantu korban gempa. Baik tenaga maupun bantuan makanan serta obat-obatan," kata Mualem melalui Juru Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman atau akrab disapa Adi Laweung.

Mualem juga meminta seluruh bupati yang diusung Partai Aceh untuk memberi bantuan kepada korbangempa. Demikian juga kepada anggota DPR Aceh dan DPRK dari Partai Aceh.

"Bupati PA di daerah bencana untuk dapat melakukan langkah nyata dengan memimpin evakuasi korban yang tertimbun di lapangan. Kita minta korban segera tertanggani," kata Mualem.

Begitupun, Mualem, meminta warga yang terkena musibah untuk dapat tabah.

"Saya atas nama pribadi dan keluarga besar KPA dan PA menyatakan duka cita yang mendalam atas musibah ini," ujarnya lagi.  

Saat ini Wakil Ketua KPA/PA Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak sudah tiba di RSU Tgk Abdullah Syafii dalam rangka membezuk para korbangempa tersebut, karena sebagian besar korban harus dievakuasi ke Sigli mengingat banyak fasilitas kesehatan di Pidie Jaya juga hancur. 

Selasa, 06 Desember 2016

Pidie jaya -  Wakil ketua DPA Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar atau akrab disapa Abu Razak, berkunjung ke Rumah Sakit Teungku Abdullah Syafii, untuk melihat kondisi korban gempa yang dirujuk di sana. Hal ini disampaikan Juru Bicara DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman atau akrab disapa Adi Laweung, Rabu pagi, 7 Desember 2016. "Abu Razak kini berada di Rumah Sakit Teungku Abdullah Syafii, Pidie, untuk melihat korban gempa yang dirujuk di sana. Banyak korban gempa dari Pidie dan Pidie Jaya dirujuk kesana pasca kejadian," ujar Adi Laweung. Menurut Adi, Abu Razak berada di Pidie karena agendanya menghadiri rapat partai di Tangse. "Namun kegiatan tersebut dibatalkan dan Abu memiliki mengunjungi korban gempa di lapangan. Termasuk ke RS Teungku Abdullah Syafii," ujar Adi. "Saat ini kader PA dan KPA juga bahu membahu di lapangan bersama warga untuk mengefaluasi korban yang tertimbun akibat reruntuhan bangunan pasca gempa. Tindakan ini seiring intruksi dari Mualem. Dalam kunjungan tersebut, Abu Razak didampingi Makrum Thahir, anggota DPRA dari Fraksi PA," kata Adi lagi. - See more at: http://mediaaceh.co/news/wakil-ketua-partai-aceh-sambangi-korban-gempa-di-pidie-15210#sthash.Er1jtVoD.dpuf

Singkil - Komite Peralihan Aceh (KPA) serta Partai Aceh menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok dari Mualem Muzakir Manaf untuk korban banjir di Singkil. Serah terima bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua KPA Singkil, Sarbaini kepada Ketua Partai Aceh Singkil, Yakarim, Selasa 6 Desember 2016.
"Kita serahkan kepada Ketua PA yang juga calon bupati, Yakarim, untuk disalurkan kepada korban banjir di Singkil," kata Sarbaini kepada mediaaceh.co.
Menurutnya, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Mualem Muzakir Manaf atas nama pribadi kepada warga Singkil yang sedang dilanda banjir.
"Mualem belum bisa hadir ke lokasi banjir karena padatnya agenda. Beliau meminta saya untuk menyerahkan bantuan ini melalui Partai Aceh," katanya lagi.
"Pesan Mualem bagi saudara kami yang sedang dilanda musibah untuk tetap bersabar. Kemudian kepada calon bupati yang diusung PA, kalau nanti terpilih, untuk mencari langkah antisipasi agar musibah serupa tak lagi terulang di masa depan," katanya.

Blangpidie – Calon wakil Gubernur Aceh, TA Khalid, yang berpasangan dengan Muzakir Manaf menjelaskan, bahwa Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem tidak pernah menjanjikan uang satu juta per Kepala Keluarga (KK) pada kampanye pilkada lima tahun lalu.

“Mualem tidak pernah menjanjikan uang satu juta per KK dalam kampanyenya dulu. yang Mualem sampaikan adalah, saya mohon dukungannya, kalau kami terpilih MoU  terelisasikan, Aceh akan maju, Aceh akan kaya, dan jika kita bagi kekayaan Aceh itu untuk satu juta per KK lubeh peng,” kata TA Khalid.

Hal tersebut disampaikan TA Khalid, dalam sambutannya dalam acara silaturahmi dengan warga Abdya yang berlangsung di kediaman Safaruddin, salah satu kader Partai Gerindra Aceh dan bertempat di Desa Rawa Gadang, Kecamatan Susoh, Abdya, Jumat 4 November 2016 malam.

Senin, 05 Desember 2016

Aceh Timur - Abu Idris atau yang sering dikenal dengan Abu Julok, pimpinan Dayah Daril Atiq, Gampong Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur mengajak rakyat Aceh untuk kembali mempertahankan Partai Aceh. Hal itu disampaikannya dalam acara memperingati hari lahirnya Gerakan Aceh Merdeka di Aceh Timur, yang digelar di lapangan Bola, Gampong Paya Demam Dua, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Minggu 04 Desember 2016.  Dalam pidatonya, Abu Julok mengajak masyarakat Aceh Timur untuk mengenang kembali bagaimana dasar lahirnya Partai Aceh yang lambangnya hampir sama dengan bender Aceh yaitu bendera bulan bintang yang saat ini sedang diperjuangkan oleh pemerintah Aceh untuk bisa dikibarkan oleh rakyat seluruh bumi serambi mekkah.  "Neuwoe Bak Soet hai syedara loen, karena partai Aceh nyan lahe dari darah urieng Aceh, urieng nyan ka syahid geubela nanggroe mulai dari DI/TII, Aceh Merdeka (AM), sampai Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menjadi Kamite Peralihan Aceh (KPA), hingga menjadi Partai Aceh (PA) yang saat nyoe tingoeh geupejuang hak urieng Aceh bak Pemerintah Indonesia nyoe harus neuingat kembali wahe syedara loen," kata Abu Julok di depan ribuan masyarakat.  Dirinya juga memberikan alasan kenapa seluruh ulama mendukung partai Aceh. "Pakoen uroenyoe neukaloen para ulama geudukung urieng partai Aceh, karena ureung nyan geubela abis-abisan Alsunnah Waljamaah di bumoe Aceh, ketika hana Soe le peutheun Alsunnah Waljamaah berarti Aceh nyoe siap-siap dipeuancoe dikaum yahudi yang tingoeh dimita cara Acehnyoe beu ancoe, nyan kamoe para tgk meupulang bak urieng Aceh hoe taba Acehnya dimasa yang akan datang," ujar Abu Julok.  Ia berharap agar masyarakat Aceh mencintai agamanya dan menjaga agama dari orang-orang yang sedang mencoba menghancurkan bumi Aceh dengan aliran sesat dan fitnah sesama umat islam. - See more at: http://mediaaceh.co/news/abu-jolok-ajak-masyarakat-pertahankan-partai-aceh-15119#sthash.edgY95gy.dpuf

Minggu, 04 Desember 2016

ACEH - Beberapa penggiat jagat hiburan Tanah Rencong mendukung Calon Gubernur / Wakil Gubernur Aceh H Muzakir Manaf (Mualem) - Ir. H. TA Khalid, MM yang di usung oleh Partai Aceh. Bahkan, sebagian daripada mereka telah bergabung dalam beberapa Lembaga pemenangan Calon tersebut.

Diantaranya, Kuya Ali (Mustafa Kamal), Apa Lahu (Leman Menteri), Shaleh, Rohid, Nasroel yang saat ini berada dalam barisan Jujur Kamoe Angke Muzakir Manaf (Jurkam). mereka telah komit untuk memenangkan pasangan dengan nomor Urut 5 tersebut.

Selain itu, Aktor di lagu Suet Baje Jih Bloe, Safrizal atau Ijal Motomera juga komit untuk memenangkan pasangan Mualem - TA Khalid, Ijal Motomera saat ini sudah bergabung dalam lembaga Balee Seumike Aneuk Naggroe (BESAN), bahkan Ijal juga akan membintangi Album perjuangan "Suet Baje Gob Bloe" yanag akan di rilis akhir Desember mendatang.

Sosok bintang muda asal Pidie jebolan D' Academy Indosiar, Boykuni Abdullah pun berada di barisan Partai Aceh, bahkan lagu yang di nyanyikan oleh Boy menjadi sound track di Film "Peutrang Bak panglima" sebuah Film untuk memenangkan Calon Bupati Pidie, Sarjani Abdullah.

SUASANA di Komplek Kuburan Teungku Chik Ditiro mendadak riuh. Beberapa pria tua terlihat bertepuk tangan. Ada yang tersenyum senang. Padahal acara sudah lama selesai. Kaum pria berkumpul di pinggir lapangan. Namun makin lama, jumlah orang yang merapat ke sana semakin banyak. "Syech Muharram katrok. Panglima geutanyoe lam prang awai," ujar seorang pria tua yang berdiri di pintu masuk komplek Meureu. Syech Muharram yang dimaksud adalah mantan Sekjend PNA yang menyatakan mendukung Mualem Muzakir Manaf di pilkada 2017. Kedatangan Muharram ternyata mendapat sambutan hangat dari pengurus Partai Aceh dan warga yang memadati komplek Meureu. Sementara Muharram didampingi puluhan mantan pengurus PNA yang kini ikut kembali bergabung dengan Partai Aceh. Ia juga sempat bersua dengan Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf. "Nyan watee meusaboh lagee nyan senang that hatee kamoe," ujar pria tua tadi lagi. Belakangan sosok tadi memperkenalkan diri sebagai Teungku Ismail, asal Lhoknga. "Lon senang Syech Muharram kameusaboh keulai dengoe PA. Deungon Mualem. Kiban Tabangun Aceh meunyoe sesabe droe teuh tameupakei," ujar Abdullah, warga lainnya di komplek Meureu. "Nyan Syech harus merumpok dengoe Mualem. Beulagee nyoe sabe," ujar warga lainnya lagi. Selesai berbicara dengan Mualem, Muharram kemudian menyalami satu persatu warga yang hadir di Meureu. Ia seolah menjadi bintang saat hadir di sana. "Syech lon foto dengoe droneuh siat beh," ujar beberapa Satgas PA. Sedangkan Muharram hanya mengangguk.[] - See more at: http://mediaaceh.co/news/nyan-watee-meusaboh-lagee-nyan-senang-that-hatee-kamoe-15054#sthash.60AUuM64.dpuf

Aceh Besar - Calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengajak seluruh eks kombatan dan simpatisan Partai Aceh untuk terus bersatu membangun Aceh. Pria yang akrab disapa Mualem ini mengatakan, membangun Aceh ke depan haruslah berlandaskan konsep ideologi islami dan ke-Acehan yang kental dengan persatuan. Lihat: Video Milad GAM ke 40 di Makam Hasan Tiro "Geutanyoe nyoe bek sagai taplueng bak geunareh perjuangan, jadi lon lakee geutanyoe KPA jak peusaboh droe teuh lom bangun Aceh," ujar Mualem saat menghadiri milad GAM ke-40 di Meureu, Aceh Besar, 4 Desember 2016. Dalam sambutannya, mantan pucuk pimpinan GAM ini mengisahkan detik-detik saat masih pelatihan militer di Libya. Mualem menceritakan, sebelum ia  beserta anggota pasukannya dikirim kembali ke Aceh untuk melakukan perlawanan bersenjata melawan pemerintah pusat, dirinya dipanggil secara khusus oleh mendiang Wali Nanggroe, Tgk Muhammad Hasan Tiro ke ruang pribadinya.  "Watee ulon tuan keuneuk meuwoe u Aceh, Allah Yarham Paduka Tgk Muhammad Hasan di Tiro geuhoi lon untuk jok saboh amanah. Amanah nyan nakeuh meunyoe "Lidah lon ka ulon koh, sambong le gata. Bungkoh nyoe lon jok keu gata, puwoe u Aceh peusampoe keu bandum bansa Aceh. Woe u Aceh peugoet nanggroe, musyawarah atawa mufakat ngon ulama," ujar Mualem. Sementara itu, Ketua DPR Aceh, Tgk Muharuddin juga mengajak kepada seluruh masyarakat Aceh kembali mengenang Milad GAM ke-40 sebagai momentum untuk introspeksi diri. Politisi muda dari Partai Aceh ini mengharapkan agar terjalinnya rasa solidaritas dan kekompakan antar sesama internal KPA/PA.  "Besar harapan kita akan terciptanya kasih sayang masyarakat kepada pemimpin, atau sebaliknya. Dengan terjalinnya kasih sayang antara keduanya itu agar senantiasa Allah SWT melimpahkan rahmatnya kepada kita semua rakyat Aceh," ujar Tgk Muharuddin.  Menurutnya, makna peringatan Milad GAM ke-40 kali ini adalah sebagai bentuk solidaritas tinggi dengan semua elemen masyarakat. Salah satu tujuan yang dipikirkan ke depan adalah bagaimana membangun Aceh. Ia juga berharap agar Milad ke-40 ini menjadi momentum yang akan melahirkan sosok pemimpin yang tegas, integritas, memiliki ideologi ke-Acehan. Hal ini bertujuan agar dapat menyelesaikan segala poin-poin yang masih terganjal dan belum sesuai dengan MoU Helsinki dan UUPA. "Pesan ilustrasi yang disampaikan Mualem tadi menggambarkan betapa pentingnya peran ulama dan umara dalam pembangunan Aceh itu sendiri. Ulama dan umara adalah simbol dalam membangun Aceh, artinya ulama maupun umara tidak dapat berjalan dengan sendiri-sendiri, tapi harus terjadinya sinergitas antara keduanya itu," ujar Tgk Muhar.  "Apalagi dalam konteks membangun Aceh ini kita lihat bahwa Aceh itu mempunyai karakteristik sendiri berupa kearifan lokalnya masing-masing. Aceh itu sendiri merupakan bangsa yang tamaddun dimana memiliki reusam, qanun dan budaya yang berlandaskan dinul Islam. Referensi itu berdasarkan dari Al-Quran, Hadist, Ijma' dan Qisyash," ujarnya lagi. [] - See more at: http://mediaaceh.co/news/saat-mualem-mengenang-amanah-mendiang-hasan-tiro-15061#sthash.LBBygBsR.dpuf

PERINGATAN milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang jatuh pada Minggu 4 Desember 2016 berlangsung di Komplek Kuburan Teungku Chik Ditiro, Meureu, Kabupaten Aceh Besar, terlihat semarak. Di lokasi Aceh, papan bunga dari berbagai lembaga turut memeriahkan suasana. Ribuan warga dan simpatisan Partai Aceh juga mulai memadati lokasi sejak pukul 08.00 WIB. - See more at: http://mediaaceh.co/news/foto-semarak-peringatan-milad-gam-di-meureu-15043#sthash.RcpFnUsD.dpuf

Aceh Besar - Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, meminta seluruh mantan Kombatan, pengurus Partai Aceh dan simpatisan untuk berpegang pada perjuangan suci masyarakat Aceh. Hal ini disampaikan Mualem dalam sambutan di peringatan Milad 4 Desember di Komplek Kuburan Teungku Chik Ditiro, Meureu, Minggu 4 Desember 2016. "Ta ikot perjuangan, kon ureung," kata Mualem. Termasuk, kata Mualem, jika seandainya suatu saat dirinya juga melenceng dari garis perjuangan. "Tetap harus neuikot perjuangan," kata Mualem. Sebelumnya diberitakan,jalan menuju peringatan 4 Desember di Komplek Kuburan Teungku Chik Ditiro, Meureu, Kabupaten Aceh Besar, terlihat semarak. Lihat: Video Milad GAM ke 40 di Makam Hasan Tiro Pantauan mediaaceh.co, Minggu 4 Desember 2016, ratusan kendaraan roda empat terlihat antri memasuki lokasi Aceh. Sejumlah Satgas PA serta aparat keamanan terlihat hampir sepanjang persimpangan untuk mengatur lalulintas. Di lokasi Aceh, papan bunga dari berbagai lembaga turut memeriahkan suasana. Ribuan warga dan simpatisan Partai Aceh juga mulai memadati lokasi sejak pukul 08.00 WIB. Di lokasi juga terlihat Ketua DPA Partai Aceh Muzakir Manaf, Ketua DPR Aceh Teungku Muharuddin, calon bupati Aceh Besar dari PA Saifuddin Yahya serta bupati aktif Mukhlis Basyah.[media aceh].

Kamis, 01 Desember 2016

BENER MERIAH – Pemilu serentak semakin hari semakin hari semakin dekat begitupun di Aceh. Semua kandidat melakukan kampanye dialogis

Begitupun relawan rakan mualem yang kita tau bersama adalah sebuah wadah pemuda dalam pemenangan Mualem TA khaled sebagia Gubernur Aceh dan pasangan Calon Bupati/ wakil Bupati yang telah diusung oleh partai Aceh.

Rakan Mualem melakukan silaturrahmi maupun konsolidasi di Kabupaten Bener Meriah . Dalam konsolidasi hadir berbagi komunitas pemuda, komunitas seni maupun komununitas bikers juga ikut hadir Calon Bupati yaitu H. Misriasi MS dan wakil Bupati Nasruddin serta KPA PA, Tokoh masyarakat serta unsur kepemudaan di Bener Meriah, 20 November 2016.

Muzakir mengatakan dihadapan sekitar seribuan pemuda bahwa pemuda harus bahu membahu dalam membangun Bener Meriah serta membangun Aceh secara keseluruhan demi kesejahteraan masyarakat Aceh.

“Kita sebagai pemuda adalah genersi Aceh kedepan, bahwa kita sebagai pemuda punya tanggungjawab besar dalam proses pembangunan Aceh berkelanjutan, dalam proses perjuangam Aceh secara berkelanjutan,” kata Muzakir.

Maka dari itu, Muzakir meminta bahwa pemuda wajib bersatu walaupun berbagai suku, bangsa. “Tapi kita harus berasatu Insya Allah ditangan Mualem dan pasangan H. Masridi MS dan Nasruddin Aceh akan lebih baik, Bener Meriah akan lebih baik,” katanya.

“Saya berharap kepada Rakan Mualem yang ada di Benwe Meriah agar bekerja penuh semangat dan penuh keikhlasan untuk mwmnangkan Mualem-TA Khaled dan Pasangan MINA no urut 2 di Bener Meriah,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Muzakir juga menyebutkan bahwa untuk kedepan Mualem akan lebih fokus diri pemberdayaan pemuda di berbagai bidang; ekonomi, pendidikan, agama maupun dibidang lain yamg memyangkut tentang kepemudaan.

Sementara, Zulkifli Ketua Rakan Mualem Bener Meriah menyatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja seperti yang diperintahkan oleh ketua Rakan Mualem Pusat, Muzakir untuk memenangkan Pasangan Mualem – TA- Khaled dan pasangan H. Misriadi MS-Nasruddin di Kabupaten Bener Meriah.

“Insya Allah 70 masyarakat di Bener Meriah siap memenangkan Mualem TA Khaled dan H.Misriadi dan juga beserta wakilnya yaitu Nasruddin akan siap menampung aspirasi pemuda yang ada di Bener Meriah,” katanya.[KLIKKABAR.COM]

Kuta Raja ~ Sekitar 18 tahun yang lalu, di benua Rusia terdengar sekelompok pemuda sedang gigih berjuang melawan rezim yang dictator. Yang dictator itu, Sebut saja Slobodan Milosevic, pemegang kekuasaan di daerah tersebut pada saat itu. Perjuangan pemuda yang menamakan diri dengan “Otpor”, hanya dalam kurun waktu 2 tahun (1998-2000), perjuangan mereka membuahkan hasil. Bukan hanya berhasil menggulingkan pemimpin yang dictator, namun mereka juga berhasil mengambil kepercaan rakyat Yugoslavia dalam sebuah pemilihan yang berlangsung di sana pada saat itu. Alhasil, Vojislav Koštunica mengambil sumpah sebagai pemimpin baru bagi rakyat Yugoslavia, pada 7 Oktober 2000.

Pada era yang sama, di republic ini juga diguncangkan dengan pergerakan yang sama, para pemuda dari berbagai suku dan kepercayaan, berhamburan kejalan menuntut keadilan dan hak rakyat yang dianggap telah diselewengkan. Alhasil, Suharto president republic ini pada saat itu terpaksa melepaskan jabatannya. Iklim politik di Negara ini berubah drastic, yang tadinya legalitas dinegosiasi di atas meja orang berdasi, beralih kepada negosiasi di tengah masyarakat.

Kisah lain yang paling dekat dengan kita. pada tahun 1976, seorang pemuda gagah dan visioner yang bernama Tgk. Hasan Muahammad di Tiro, mendeklrasikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dari hasil diplomasi yang dilakoninya, gerakan ini menjadi buah bibir negara-negara besar di dunia. Cucu dari Tgk. Syik di Tiro ini (pahlawan nasional) telah berhasil membuat goresan sejarah baru bagi peradaban bangsa Aceh.

Seiring waktu yang bergulir, kekhawatiran pemuka republic terhadap kiprahnya dikancah international semakin tinggi, beliaupun dicegal untuk pulang ke tanah indatu, angkatan bersenjatapun dikerahkan secara besar-besaran. Penekanan-penekanan terhadap GAM pun terus digencarkan hingga ke pelosok negeri, kondisi Aceh terlihat begitu mencekam selama 30 tahun.

Di balik gercarnya tekananan Angkata Bersenjata Republik, seorang panglima yang tangguh bernama Tgk. Abdullah Syafi’i, berhasil merapatkan barisan perjuangan. Semangat para pejuang tidak pernah terdengar kendur, demi marwah bangsa, tidak terhitung lagi seberapa banyak harta benda dan nyawa yang terkorbankan. Hingga akhirnya, Tgk. Abdullah Syafi’I sendiri menghembuskan nafasnya yang terakhir di dalam shaf perang.

Beliau pergi dengan meninggalkan semangat yang tinggi bagi pejuang-pejuang lainnya, kedua belah pihak terus melakukan serang menyerang. Seorang pemuda yang gagah dari Seunuddon, yang bernama Muzakir Manaf (sapaan akrab Mualem) menggantikan posisi Tgk. Abdullah Syafi’i. dibawah kendalinya, para pasukan perang melakukan aktivitas gerilya sama halnya seperti masa panglima yang dahulu.

Di bawah kepimpinan Mualem perang terus berlanjut hingga tsunami, dan kemudian diakhiri dengan penanda tanganan perdamaian di antara kedua belah pihak. Harus diakui yang berperang itu adalah pemberani, baik pihak TNI/Polri maupun di pihak GAM, tidak ada yang kalah dari perperangan ini, tujuan manusia tidak dapat melangkahi kehendak yang Maha Kuasa. Hikmah dari peperangan tersebut adalah kemenangan bagi kita yang hidup di nusantara ini.

Mualem bersama pasukannya meninggalkan seluruh atrbut perang, tugah pasukan berubah menjadi pengawal butir-butir perdamaian. Butir-butir itupun kemudian kemudian diperjuangkan melalui parta yang bernama Partai Aceh. Dan Mualem sendiri masih menjadi panglima di parta warna merah tersebut.

Dalam beroganisasi, tidak dapat disangkal lagi, kalau Mualem telah tertepah dengan berbagai situasi extreme, dalam situasi yang demikian, secara tidak langsung, rakyat telah melihat kemampuan seorang panglima. Berbagai isu miring terpaksa diciptakan untuk melengserkan nilai popularitasnya, namun sayang, sang panglima tidak terkoyahkan. Dalam logika yang sederhana, isu-isu yang dilontarkan terhadnya, masih tergolong dengan isu murahan.

Dalam persepektif agama, hanya kebenaran yang akan bertahan, sedangkan spekulasi-spekulasi yang tidak dapat disungguhkan dalilnya, akan sirna seiring berjalannya waktu. Singkat kata, berdasar realita yang kita lihat pada hari ini, dukungan untuk seorang panglima memimpin Aceh terus berdatangan, termasuk dari kalangan pemuda, artinya, keduanya H. Muzakir Manaf dan TA Khalid, tidak hanya sekedar menjadi harapan rakyat, akan tetapi di wajah kedua masih terpancar semangat muda dan energik.

Dengan semangat itu juga, perwujudan perubahan diberbagai belahan dunia telah membuktikan kepada kita. Spirit muda itu, telah mampu membantah para intelektual tua yang hanya bekerja pada level tiori. Tidak tertutup kemungkinan, jatuhnya Slobodan Milosevic dan Suharto disebabkan menumpuknya tiori para intelektual tanpa dibarengi dengan implimentasi.

Kemunculan Rakan Mualem juga ada semangat gerakan pemuda yang masih tersimpan di darah pemuda Aceh, semangat ini untuk memperjuangan apa yang sudah di perjuangkan oleh para terdahulu. kedepan Rakan Mualem bisa menjadi patron politik Kaum Muda Aceh yang mampu mendidik kaum muda di segala bidang termasuk bidang politik.

Agaknya kita bisa belajar banyak dari seorang Tgk. Hasan Muahammad di Tiro, seorang pemuda yang visioner sekaligus intelektual, yang selama hidupnya selalu mebarengi antara praktek dan tiori. Keputusan medeklarasikan GAM, telah membangunkan rakyat Aceh dari lamunan sejarah keemasan yang panjang. Pendeklarasikan itu juga telah menjadi guru bagi kaum muda untuk bangkit dan bergelut dalam proses perubahan. Isya Allah ditangan orang-orang yang memiliki semangat muda, kejayaan Aceh akan terukir kembali. (MBB)

Oleh Rakan Mualem -
28 November, 2016 BIREUEN.

Koordinator Rakan Mualem Korwil Bireuen Faisal Atjeh menyatakan bahwa Bireun saat ini membutuhkan pemimpin yang peduli terhadap pemuda. H. Khalili SH atau yang biasa disapa Abah Khalili dianggap tokoh yang tepat untuk pemuda Bireuen.

Tokoh yang energik dan visionaris,Pemuda menaruh harapan besar pada Abah Khalili yang bisa untuk menyatukan pemuda Bireuen guna bahu membahu membangun Kabupaten Bireuen yang sangat kita cintai ini. Pemuda-pemuda Aceh masih jauh ketertinggalan dengan pemuda-pemuda yang ada daerah lain maupun yang ada di belahan negara lain.

Pemuda Aceh masih banyak pengguran,Oleh karena itu pemuda perlu mememtingkan idemtitas politiknya untuk kesejahteraan pemuda dan kesenimbungan pembangunan.

Banyak ide-ide dan pemikiran yang brilliant pada pemuda,Oleh karena itu pemuda sebagai tonggak penggerak perubahan perlu menyatukan visi dan misi bersama calon Gubernur Aceh Mualem -TA Khaled dan Calon Bupati Bireuen H. Khalili S.H – Yusri Abdullah M.Si MS di periode 2017-2022

MEDIAACEH.CO, Jakarta – Penyebaran berita bohong atau hoax dinilai sudah sangat memprihatinkan. Publik diajak untuk menyeleksi informasi sebelum menyebarkannya.  Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho mengatakan hoax menyebar sangat cepat.    "Sebarannya Tidak terkendali," kata aktivis media sosial sekaligus Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho saat jumpa pers di Jakarta, Kamis 1 Desember 2016. Dalam sehari, komunitas tersebut bisa menemukan sekitar 30 informasi hoax. Kebanyakan berupa isu politik, kesehatan dan keuangan. Komunitas tersebut merasa resah sebab penyebaran berita hoax tidak memandang tingkat pendidikan penyebarnya. Berdasarkan temuan komunitas ini, orang berpendidikan tinggi ada yang turut menyebarkan berita bohong melalui media sosial. "Ini anomali, tapi, bukti penyebaran hoax berbahaya," kata dia. Informasi hoax yang beredar secara viral memicu keributan di dunia maya bahkan dapat berujung pada konflik horizontal fisik di kalangan masyarakat. Contoh sederhana dampak berita hoax adalah memutus pertemanan di dunia maya karena merasa tidak nyaman dengan lini masa yang dibanjiri berita bohong. Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax didirikan sejumlah pihak yang resah dengan sebaran berita hoax. Komunitas ini melawan derasnya penyebaran informasi bohong. Sejak berdiri pada September 2015, gerakan tersebut kini memiliki sekitar 13 ribu anggota di media sosial dan tidak berafiliasi dengan kelompok tertentu maupun pemerintah. Aji mengaku saat ini mereka baru mampu mencapai berita hoax yang beredar di media sosial seperti Facebook dan Twitter, namun belum mampu menjangkau pesan pribadi seperti melalui WhatsApp kecuali bila ada yang mengirimkan cuplikan gambar. Selain itu, mereka juga mengunggah berita hoax sekaligus klarifikasi dari pihak resmi maupun penelusuran informasi melalui situs turnbackhoax.id. - See more at: http://mediaaceh.co/news/penyebaran-berita-hoax-dinilai-sudah-sangat-memprihatinkan-14910#sthash.5f5KGEYz.dpuf

KLIKKABAR.COM, BANDA ACEH – Taat pada perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya merupakan kewajiban setiap umat Islam untuk bisa meraih kejayaan dan kebahagiaan hidup di dunia, lebih kehidupan di akhirat yang kekal selama-lamanya.

Meski demikian, ketaatan pada Allah, sebenarnya juga menjadi kebutuhan setiap muslim, karena dengan taat kepada Sang Khalik, maka umat Islam akan mendapat berbagai keberkahan dan kemuliaan, pertolongan serta berbagai kemudahan ‎dari Yang Maha Kuasa.

Demikian antara lain disampaikan‎ Ustaz Drs H Ismuhadi bin Abdullah MA (Penceramah tetap di Pusat Dakwah Islamiyah Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara Brunei Darussalam‎), saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu, 30 November 2016 malam.

“Rakyat Brunei Darussalam selama ini sudah membuktikan, bahwa hanya dengan taat pada perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya secara sungguh-sungguh, umat Islam bisa berjaya, hidup makmur, penuh keberkahan dan sejahtera. Allah pasti akan menolong hamba-hamba-Nya yang bertaqwa dan taat,” ujar Ustaz Ismuhadi.

Menurutnya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang hebat dan pintar jika dia tidak taat kepada Allah, apalagi sampai ingkar pada Sang Pencipta dengan kekafirannya.

“Jika pun ada orang-orang yang mengaku dirinya hebat, maka itu hanya sebatas di dunia saja jika tidak taat pada perintah Allah. Di akhirat dia akan mendapat balasan dan azab dari Allah,” kata
Penceramah tetap dan pengajar ilmu agama di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Istana Negara Sultan Brunei Darussalam ini.

Diungkapkannya, banyak ayat-ayat Alquran yang menerangkan bahwa hanya dengan taat kepada Allah, akan mendatangkan pertolongan dan mendapat kejayaan dalam hidup.

Diantaranya, Surat Al-A’raf ayat 92 yang artinya, “Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Kemudian, dalam Surat At-Thalaq ayat 2-3, yang artinya, “Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”.

“Pada setiap mengerjakan shalat lima waktu dan ditambah shalat-shalat sunnat, kita juga selama membaca ‘Iyya kana’budu waiyya kanasta’in’, (hanya kepada Engkau (Allah) kami menyembah dan kepada Engkau kami meminta pertolongan. Artinya, kita harus menyembah Allah dulu baru pertolongan-Nya datang kemudian,” ungkap Alumni Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry yang sudah 27 tahun menetap di Brunei Darussalam dan menjadi warga negara kaya minyak itu.

Ustaz Ismuhadi yang juga putra Aceh kelahiran Peureulak, Aceh Timur ini mengungkapkan, kondisi Brunei Darussalam saat ini yang rakyatnya hidup sejahtera karena taat perintah Allah, merupakan kondisi Aceh masa lalu. “Kondisi Aceh di masa lalu, seperti yang kita lihat di Brunei hari ini yang makmur dan sejhtera,” jelasnya.

Faktor kemakmuran Brunei Darussalam bukan hanya karena faktor negaranya kecil dan hasil alam yang melimpah, tapi hal lain yang menunjang kemakmuran Brunai karena pemimpin dan rakyatnya cinta dan taat kepada Allah, menjunjung tinggi perintah Allah SWT.

Ustaz Ismuhadi menuturkan pemimpin (Sultan) di Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah layaknya Sultan Iskandar Muda dulu di Aceh, dimana rajanya menjadi panutan rakyat dari segala aspek terutama dalam menjalan perintah Allah SWT. Sehingga, kata Ismuhadi, rakyat Brunei tidak pernah mencaci pemimpinnya karena memang pemimpinnya cinta kepada Allah dan rakyatnya, begitu juga dengan rakyat yang cinta, tunduk dan patuh kepada pemimpimnnya.

Hassanal Bolkiah raja yang konsern menerapkan syariat Islam di negaranya. Sultan pernah menyampaikan hal ini kepada ulama sekaligus kepada rakyatnya. “Kapan lagi kalau tidak sekarang semasa ada saya. Saya sebagai pemimpin yang sudah dianugerahkan kekuasaan oleh Allah merasa bertanggung jawab kepada Allah. Apa yang harus saya jawab kalau Allah bertanya kepada saya nanti kenapa kamu tidak menjalankan hukum Allah dalam kepemimpinanmu?”

Disamping itu, faktor Brunai dapat hidup tentram karena pemimpin dan rakyatnya juga cinta kepada para ulama. “Ulama bagi mereka adalah pelita yang dapat menerangkan langkahnya dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karenanya, baik Sultan maupun rakyat Brunei pada umumnya sangat ta’dhim terhadap para ulama,” ungkapnya.

‎“Rakyat Brunei patuh pada pemimpinnya. Pemimpin yang sudah diangkat didoakan oleh rakyatnya. Tidak ada yang mencaci pemimpinnya,” ujarnya dalam pengajian dipandu moderator, Tgk. Tarmizi A Hamid.

Bahkan dalam setiap kebijakan yang akan diambil kerajaan, Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, selalu meminta arahan dan bimbingan dari para ulama. Begitu juga ketika Hasanal Bolkiah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, ulama selalu diikut sertakan dalam rombongan.

“Sultan Hasanal Bolkiah sangat tunduk dan patuh pada ulama. Ketika ingin mengambil sebuah kebijakan, ulama berada disekelilingnya layaknya ingin disidangkan, bahkan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri seperti Amerika dan Eropa, ulama tetap diikutsertakan dalam rombongan,” ungkap Ismuhadi.

Putra kelahiran Peureulak, Aceh ini, juga menambahkan, hal lain yang membuat Brunei Darussalam kuat karena selalu menjaga waktu shalat dimanapun mereka berada, baik di pemerintan maupun tempat-tempat umum lainnya. Persatuan umat Islam Brunei Darussalam sangat kuat dan tidak ada permusuhan diantara sesamanya.

“Tidak heran, bila kebanyakan orang keluar sendirian tidak ada rasa ketakutan meski dengan membawa perhiasan dan uang yang banyak, karena memang nilai-nilai Islam sudah melekat dalam diri masyarakat Brunai Darussalam. Bahkan Sultan juga bebas keluar bepergian tanpa ada rasa cemas dan takut,” cerita Ismuhadi.

‎Brunei di bawah kepemimpinan Sultan Hasanal Bolkiah juga memberikan prioritas pada pendidikan agama, khususnya penghafal Alquran (hafiz).

“Siswa sekolah agama Islam disubsidi biaya hidup oleh negara. Inilah yang membuat rakyat berlomba-lomba masuk sekolah agama,” terangnya.
‎‎
Khusus rakyat yang mau menghafal Alquran akan mendapat gaji tetap dari negara sebesar 10 ribu Dolar AS. Kalau dirupiahkan sekitar Rp10 juta per bulan untuk hafiz 30 juz. Untuk hafiz 15 juz digaji Rp5 juta/bulan, dan seterusnya.

Para hafiz ini akan dites setiap enam bulan sekali untuk memastikan bahwa mereka masih merawat hafalannya.
‎‎
Ustaz Ismuhadi juga mengajak masyarakat Aceh, bila ingin ketentraman dan kesejahteraan kembali terulang di Aceh seperti masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, jadikan Allah di atas segalanya. Tegakkan shalat 5 waktu dan laksanakan Perintah Allah dengan penuh kecintaan, dan muliakan para ulama.

Begitu juga dengan pemimpin, pilih pemimpin yang yang cinta kepada Allah dan cinta kepada rakyat, Inysa Allah kemakmuran dan kesejahteraan akan akan Allah turunkan.‎

“Jika rakyat ingkar perintah Allah, maka Allah akan memberikan pemimpin yang dhalim kepada kita.
Sebaliknya, jika rakyat taat perintah Allah maka Allah akan menghadirkan pemimpin yang adil dan amanah, cinta kepada rakyatnya‎,” pungkas Ismuhadi.(rel)

KLIKKABAR.COM, ACEH JAYA – Sekitar 500 lebih pengurus rakan Mualem Aceh Jaya berkumpul di kantor Partai Aceh Sampoineit pada Minggu, 27 November 2016. Pengumpulan rakan Mualem tersebut yaitu dalam rangka rapat akbar.

Rapat tersebut turut dihadiri langsung ketua Rakan Mualem Pusat Muzakir dan sekjend Ahmadi Muhammad Hasan.

Selain dihadiri sejumlah pengurus pusat, rapat juga dihadiri oleh sejumlah pengurus KPA/PA wilayah Meureuhom Daya.

Ketua Rakan Mualem Aceh Jaya Muhammad Raleb, dalam sambutannya, memaparkan kinerja rakan mualem dibawah kepemimpinannya, yang hingga saat ini sudah terbentuk di Sembilan kecamatan dan di 172 gampong yang tersebar di wilayah tersebut.

Raleb juga menyinggung tentang kesiapan pasukan yang dikomandoinya untuk memenangkan pasangan kandidat yang diusung oleh Partai Aceh, baik untuk tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.

Sedangkan perwakilan dari pengurus KPA/PA Tgk. Usman atau akrab disapan Pang Man, dalam sambutannya menyapaikan kebanggaannya terhadap pergerakan pemuda yang telah tumbuh di wilayah kerjanya. Dia berharap kekuatan pemuda dapat menyatu padu dalam memenang Mualem-TA sebagai gubernur/wakil gubernur Aceh, dan Drs. TB Irfan-Tgk. Yusri sebagai Bupati Aceh Jaya periode 2017-2022.

Sedangkan ketua Rakan Mualem Pusat Muzakir, dalam sambutannya sedikit menekankan kepengurusan rakan mualem Aceh Jaya, agar merekrut minimal 25 pemuda per gampong, dan lebih aktif turun ke tengah masyarakat melakukan konsolidasi yang dibarengi dengan kampanye idiologis.

“Kita harus menjadi pemuda yang bersemangat tinggi dalam membangun Aceh, dan kita harus yakin bahwa bersama Mualem-TA Aceh akan lebih baik. Kita harus yakin pasangan yang kita perjuangkan akan menang, Insya Allah,” tutup Muzakir.(rel)

| Banda Aceh – Calon wakil gubernur Aceh nomor urut 5 yang juga ketua Gerindra Aceh, TA Khalid, memberikan dukungan penuh untuk aksi bela Islam jilid III di Jakarta pada 2 Desember 2016 mendatang.

Hal tersebut dikatakannya, saat mendatangi posko penggalangan dana FPI Aceh di samping Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Menurutnya, tidak boleh seorangpun atau organisasi apapun ada yang menghina Islam dengan sengaja. Dan harus difahami oleh semua pihak, bahwa jihad di jalan agama adalah rohnya ummat Islam.Disana TA Khalid juga menghimbau kepada masyarakat untuk memberi dukungan baik moril atau materil kepada ratusan orang yang sudah mendaftar untuk berjihad ke ibukota Indonesia.

“Saya berpesan kepada yang terlibat langsung agar gerakan bela Islam ke III ini harus mampu dikoordinir dengan bijaksana agar kegiatan yang bertujuan baik tidak berakhir buruk di lapangan,” jelas TA Khalid sore tadi, Minggu (28/11) saat berada di posko.

TA menambahkan, Kader Gerindra akan senantiasa melakukan langkah kongkrit dalam membela Islam, dan mengajak segenap umat Islam untuk bersatu dalam menghadapi pihak manapun yang terbukti menghina Islam.

“Kalau hari ini kita tidak berani melawan Ahok yang menghina Islam, maka akan lahir Ahok-Ahok lainnya nanti,” katanya tegas.

Ketua posko penggalangan dana dan pendaftaran bela Islam III FPI, Tgk Isra mengatakan, sejauh ini sudah ada 600 orang muslim Aceh yang mendaftar untuk ikut bergabung di Jakarta pada 2 Desember nanti.

“Namun hingga sekarang dana yang terkumpul baru mampu memberangkatkan 30 orang, dan jauh dari kata cukup,” ujar Tgk Isra.

Menyahuti kendala tersebut, sebelum meninggalkan.lokasi penggalangan dana aksi bela Islam jilid III, TA Khalid memberikan sejumlah dukungan dana.Kata TA Khalid walau tidak mencukupi untuk semua kebutuhan, setidaknya dapat meringankan sedikit beban bagi masyarakat yang akan berangkat untuk berjihad.

Banda aceh - sejumlah masyarakat mulai memperoleh berbagai berita tentang foto2 editorial melalui berbagai program propaganda yang di siarkan melalui orang tak di kenal OTK.
Taufik hidayatullah salah seorang warga lam tuba berpesan kepada seluruh rakyat atau yang benar setia untuk bangsa aceh.

"Foto editan itulah salah satu cara melemahkan lawan politik, karena tidak bisa berfikir secara sehat, maka timbulnya program kecurangan yang dilakukan oleh lawan tersebut"

Taufik hidayatullah juga berpesan kepada seluruh lawan politik.
Janganlah kalian suka melakukan propaganda, dengan cara mengedit foto yang tak ber bobot,
Sesungguhnya kalian salah besar,
Di dalam agama islam melarang kita untuk memfitnah sesama kita,
Tanpa terkecuali, kalian beragama lain.
Pungkasnya.

Categories

Unordered List

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget